BMKG Ungkap Penyebab Puting Beliung Bogor Lempar Puing Pesawat ke Rumah Warga

3 hours ago 3

Jakarta -

BMKG buka suara soal puting beliung yang melemparkan puing pesawat bekas hingga menimpa rumah warga di Kemang, Bogor, Jawa Barat (Jabar). BMKG menjelaskan puting beliung muncul dari awan cumulonimbus saat cuaca ekstrem.

"Faktor utama, puting beliung adalah fenomena angin berputar dengan kecepatan tinggi, biasanya muncul dari awan cumulonimbus saat cuaca ekstrem lokal," kata Guswanto kepada wartawan, Selasa (30/12/2025).

Guswanto menerangkan puting beliung bisa terjadi lantaran perbedaan suhu dan kelembapan yang memengaruhi ketidakstabilan atmosfer. Puting beliung ini bergerak melingkar dengan kecepatan lebih dari 34,8 knot.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Perbedaan suhu dan kelembapan, udara panas lembap di permukaan bertemu dengan udara dingin di atas dapat menimbulkan ketidakstabilan atmosfer. Angin berputar spiral: Angin kencang >34,8 knot (64 km/jam) bergerak melingkar, menyentuh permukaan bumi, lalu hilang dalam waktu singkat," ujarnya.

Guswanto menyebut puting beliung memang sering muncul secara mendadak dengan mengakibatkan dampak yang kuat. Untuk itu, BMKG mengimbau masyarakat untuk menghindari berteduh di bawah pohon besar hingga bangunan yang rapuh saat cuaca ekstrem terjadi.

"Puting beliung bukan sekadar 'angin kencang biasa', melainkan hasil interaksi kompleks antara awan CB (cumulonimbus), suhu, kelembapan, dan angin. Fenomena ini sering muncul mendadak, singkat, tapi bisa sangat merusak," ujar Guswanto.

"BMKG menghimbau agar mewaspadai tanda-tanda awan CB saat cuaca ekstrem, menghindari berteduh di bawah pohon besar atau bangunan rapuh. Ikuti peringatan dini BMKG, pastikan rumah memiliki struktur atap yang kuat di daerah rawan," tambahnya.

Diketahui, peristiwa angin puting beliung menerjang Desa Pondok Udik, Kemang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat (Jabar). Puting beliung mengakibatkan bagian pesawat dari gudang pesawat bekas terhempas dan menimpa rumah warga.

"Pada hari ini, Senin tanggal 29 Desember, telah terjadi musibah yang diakibatkan dari adanya puting beliung. Dampak tersebut diakibatkan salah satunya dari bangkai pesawat, yang kurang lebih 300 meter ini terbang, menimpa kepada rumah warga kami," kata Kepala Desa Pondok Udik M Sutisna.

"Kalau kita melihat daripada hal tersebut, ini bagian daripada sayap. Potongan sayap pesawat yang ada di kuburan pesawat tersebut, terbawa angin puting beliung," imbuhnya.

(dwr/eva)

Read Entire Article
Kepri Bersatu| | | |