Bikin Sedih! RI Kaya Madu, Tapi Malah Banjir Impor

7 hours ago 1

Jakarta, CNBC Indonesia - Madu merupakan salah satu produk hasil hutan yang populer di kalangan masyarakat. Selain karena rasa manis alaminya, madu digemari karena kaya akan nutrisi yang bermanfaat untuk kesehatan.

Menurut Asosiasi Perlebahan Indonesia (API), masyarakat Indonesia mengonsumsi 7 ribu hingga 15 ribu ton madu setiap tahunnya. Namun, tingginya permintaan ini tidak sebanding dengan produksi domestik. Padahal, Indonesia mempunyai potensi besar dalam produksi madu.

Berdasarkan publikasi Badan Pusat Statistik (BPS) tentang produksi kehutanan, produksi madu nasional berfluktuasi sepanjang tahun 2024.

Pada triwulan I dan II, produksi madu domestik berada di rentang 5,9-6 ribu liter. Namun, jumlahnya menurun hingga menjadi 2,81 ribu liter pada triwulan III. Kemudian, produksi madu kembali meningkat pada triwulan IV menjadi 3,63 ribu liter. Secara keseluruhan, total produksi madu nasional pada tahun 2024 mencapai 18,43 ribu liter.

Madu Nusantara diproduksi di berbagai daerah, mulai dari Sumatera hingga Papua. Sumatera menjadi salah satu daerah sentra produksi madu terbesar. Madu yang dihasilkan di Sumatera mencapai 17,62 ribu liter pada 2024. Salah satu jenis madu yang terkenal adalah madu hutan Sumatera. Di samping itu, Pulau Jawa juga menjadi produsen madu terbesar, yakni mencapai 588,57 ton.

Beberapa jenis madu asli Indonesia adalah madu kelulut, madu hutan, madu klanceng, dan madu kaliandra.

Madu hasil produksi Indonesia bahkan sudah diekspor ke berbagai negara. Malaysia dan Singapura menjadi negara tujuan utama ekspor madu Nusantara. Nilai ekspor madu ke Malaysia bahkan mencapai US$675,41 ribu pada tahun 2024.

Sementara itu, nilai ekspor madu ke Singapura mencapai US$469,19 ribu. Selain itu, Amerika Serikat sebagai konsumen madu terbesar dunia juga mengimpor madu dari Indonesia. Nilai ekspor madu nasional ke AS sebesar US$12,32 ribu pada 2024.

Meski begitu, kemampuan produksi madu domestik belum cukup memenuhi tingginya permintaan. Indonesia juga melakukan impor untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri.

Impor madu terbesar berasal dari Thailand, dengan nilai impor mencapai US$2,93 juta di tahun 2024. Stok madu Indonesia juga sebagian besar merupakan madu impor asal Argentina dan Vietnam, dengan nilai impor masing-masing sebesar US$2,15 juta dan US$1,55 juta.

Walaupun produksi madu nasional cukup potensial, tapi Indonesia masih menghadapi berbagai tantangan. Untuk memaksimalkan potensi ini, perlu adanya perbaikan di berbagai bidang, mulai dari ekosistem pendukung habitat lebah hingga teknologi pengolahan. Dengan ini, produksi madu nasional tidak hanya mampu memenuhi kebutuhan dalam negeri, tapi juga berpotensi menjadi pasokan utama di pasar global.

(mae/mae)

Read Entire Article
Kepri Bersatu| | | |