Jakarta -
Penggalian di sepanjang Jl Saharjo, Tebet, Jakarta Selatan, menimbulkan banyak keluhan dari warga. Masyarakat berharap proyek galian itu cepat rampung.
Pantauan detikcom, Rabu (12/11/2025), sekitar pukul 17.30 WIB, terlihat Jl Saharjo dalam kondisi padat. Pengguna kendaraan bermotor dari arah Tebet ke Manggarai cukup tersendat akibat sebagian ruas jalan digunakan untuk proyek penggalian.
Di sepanjang Jl Saharjo, tampak sekitar 14 lubang galian. Terlihat pula gundukan tanah bekas galian di sekitar lubang tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sejumlah petugas terlibat dalam proses penggalian. Tampak beberapa petugas bekerja menggali tanah, sedangkan yang lainnya terlihat berlalu-lalang mendorong gerobak berisi material proyek.
Di sekitar lokasi galian tampak berbagai material, seperti semen, hebel, box culvert, dan U-ditch. Alat berat berupa dua ekskavator turut dikerahkan dalam penggalian ini. Selain itu, terlihat peralatan lain, seperti beberapa sekop dan satu buah genset.
Ichwan (40), seorang kurir yang sering melintas di Jl Saharjo, mengaku proyek penggalian memakan waktu terlalu lama. Ia juga mengeluhkan perihal jalan yang menyempit hingga menimbulkan kemacetan di sepanjang jalan.
"Udah terlalu lama juga sih (proyek galian). (Jalanan) sempit, debu lagi. Lebih lama lah (kalau melintas). Sampe ujung sono (arah Manggarai) macetnya ampun-ampunan," ujarnya saat ditemui di lokasi.
Sebagai pengendara yang setiap hari melewati lokasi galian, Ichwan berharap proyek ini segera rampung. "Penggalian ini harapannya mah supaya cepet selesai aja sih. Jangan terlalu lama ditunda-tunda," tuturnya.
Sementara itu, pengemudi ojol bernama Febri (37), mengeluhkan hal serupa. Ia mengatakan proyek penggalian mengganggu pengguna jalan dan menimbulkan kemacetan.
"Ganggu, macet. Ya iyalah (jalan lebih tersendat), udah macet di mana-mana tuh galian semua," katanya.
Febri berharap pengerjaan proyek galian dapat segera selesai. "(Harapannya) biar cepet kerjanya, banyak tuh galian di mana-mana. Kalau orang gede kan enak macet dikawal terus, kalo orang kecil macet di mana-mana," imbuhnya.
Berbeda dengan dua warga sebelumnya, Sultan (56), penjaga masjid yang berlokasi di sekitar proyek galian cenderung menyoroti kondisi jalan saat hujan. Menurutnya, sejak ada proyek galian, jalanan menjadi lebih kotor, terlebih saat hujan.
"Ya emang apa ya, (proyek galian) ngerepotin juga. Udah gitu pengerjaannya lama ya. Apalagi kalau itu pas lagi hujan. Ya istilahnya anak-anak (sekolah) kalau jalan ke masjid kan becek ya. Apalagi kalau hujannya lama ya, itu kan pasti turun tuh tanah-tanahnya," jelasnya.
Meski memiliki berbagai keluhan, Sultan tak menampik manfaat dari proyek galian ini. Menurutnya, jika proyek sudah rampung, tentu akan berdampak positif bagi masyarakat.
"Ya kalau emang nanti (proyek rampung), kalau hujan besar (aliran air) jadi lancar. Kita sih support ya. Ini kan dibesarin nih (gotnya). Kalo kita liat jadinya sih, buat jalan maupun buat masuk ke gang, bagus sih jadinya. Jadi lebih rapi. Apalagi ada ornamennya ya, tiang-tiangnya, jadi keliatan bagus," katanya.
(ygs/ygs)

















































