Bahlil Ungkap Sulitnya Bebaskan Lahan Pabrik Lotte Chemical di Banten

2 hours ago 1

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menceritakan sejumlah tantangan yang dihadapi pemerintah, terutama dalam proses pembangunan proyek hilirisasi minyak dan gas bumi (migas) berupa Pabrik New Ethylene Project oleh PT Lotte Chemical Indonesia (LCI) di Cilegon, Banten.

Dalam peresmian proyek yang dipimpin oleh Presiden Prabowo Subianto pada Kamis (6/11/2025), Bahlil menjelaskan salah satu hambatan terbesar dalam pembangunan pabrik tersebut adalah persoalan pembebasan lahan di kawasan proyek.

"Saya ingin laporkan proyek ini waktu kita memulai minta ampun sulitnya. Jadi di tengah tengah kawasan ini ada tanah 2,3 hektar yang dimiliki oleh orang lain kemudian waktu itu kami selesaikan lewat satgas hilir tapi terkendala covid," kata Bahlil dalam kesempatan itu.

Menurut dia, pandemi Covid-19 yang melanda sejak 2020 hingga 2022 membuat proses penyelesaian lahan dan konstruksi proyek tertunda cukup lama. Namun demikian, ia memuji komitmen Lotte Chemical Indonesia yang tetap melanjutkan proyek tersebut.

"Covid menghantam kita dari 2020 sampai 2022, itu betul betul Lotte punya komitmen luar biasa. Di 2024 proyek ini baru capai 60-65%," kata Bahlil.

Namun begitu, dirinya dilantik sebagai Menteri ESDM dan Rosan Roeslani sebagai Menteri Investasi dan Hilirisasi, mereka berdua langsung mengebut apa yang diperintahkan Prabowo.

"Kami masih ingat bapak perintahkan agar proyek yang sudah jalan harus cepat selesai gak boleh lama dan hari ini pertanggungjawaban kami untuk proyek yang hari ini kita resmikan," kata Bahlil.

Presiden RI Prabowo Subianto meresmikan pabrik New Ethylene Project milik PT Lotte Chemical Indonesia (LCI), Banten, Kamis (6/11/2025). Proyek kerjasama antara Indonesia dengan Korea Selatan (Korsel) tersebut memiliki nilai investasi sebesar sekitar US$ 4 miliar atau setara Rp 64 triliun.

Tidak hanya terbesar di ASEAN, proyek tersebut merupakan kompleks Naphta Cracker pertama di Indonesia dalam 30 tahun terakhir.

Pabrik Petrokimia ini bagian dari program strategis hilirisasi di sektor Minyak dan Gas Bumi, yang dilaksanakan berkat inisiasi Menteri ESDM. Proyek ini dibangun sejak tahun 2016 dan beroperasi komersial pada bulan Oktober 2025.

Jika pabrik tersebut beroperasi penuh, akan menghasilkan produk hilirisasi minyak dan gas bumi (migas) senilai US$ 2 miliar/tahun. Di mana US$ 1,4 miliar merupakan substitusi impor dan US$ 600 juta berkontribusi pada peningkatan ekspor nasional.

"Dari total kapasitas produknya sekitar 70% akan dipasarkan di dalam negeri dan 30%-nya di luar negeri," beber Bahlil.


(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article Bahlil Angkat Pejabat Bareskrim Polri-Eks Jaksa di Ditjen Gakkum

Read Entire Article
Kepri Bersatu| | | |