AS Dihantam Petaka Baru Usai Trump Buka Blokir China, Ini Kata DPR

9 hours ago 4

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintahan Donald Trump resmi mencabut pembatasan ekspor chip H20 Nvidia ke China. Dengan begitu, China bisa kembali membeli chip AS untuk mengembangkan teknologi kecerdasan buatan (AI).

Namun, keputusan pemerintahan Trump mendapat sorotan di DPR AS. Ketua panel DPR AS terkait China mengatakan kepada Menteri Perdagangan (Mendag) AS Howard Lutnick bahwa pembukaan akses chip H20 Nvidia ke China akan mengancam AS.

Pasalnya, hal tersebut berpotensi memajukan kapabilitas AI di China. Ia juga menambahkan keputusan melarang chip AI AS ke China yang dilancarkan sebelumnya sudah tepat.

Dalam surat ke Lutnick pada pekan lalu, anggota DPR Republik John Moolenaar memperingatkan bahwa akses chip H20 ke China dapat melemahkan keunggulan AI AS. Ia mengatakan chip H20 di China dapat membantu perusahaan China merebut pangsa pasar model AI global.

"Kementerian Perdagangan [sebelumnya] telah mengambil keputusan yang tepat dengan melarang H20," ujar Moolenaar dalam surat tersebut, menuntut informasi lebih lanjut.

"Kita tidak bisa membiarkan (China) menggunakan chip AS untuk melatih model AI yang akan memperkuat militernya, menyensor rakyatnya, dan melemahkan inovasi AS," tertulis dalam surat tersebut, dikutip dari Reuters, Senin (21/7/2025).

Pengumuman Nvidia terbaru mengatakan bahwa mereka akan diizinkan untuk melanjutkan penjualan chip H20 ke China. Hal ini membatalkan pembatasan ekspor yang diberlakukan oleh pemerintahan Trump pada April lalu.

Keputusan Trump langsung memicu pertanyaan dan kritik dari legislator AS, termasuk Moolenaar, yang mengatakan bahwa ia akan meminta klarifikasi dari Kementerian Perdagangan.

Seorang juru bicara Nvidia kemudian membela pelonggaran pembatasan oleh AS, dengan mengatakan bahwa AS menang ketika dunia membangun teknologi AS.

"Pemerintah telah membuat keputusan terbaik bagi AS, mempromosikan kepemimpinan teknologi AS, pertumbuhan ekonomi, dan keamanan nasional," ujar juru bicara tersebut dalam sebuah pernyataan.

Seorang perwakilan Kementerian Perdagangan tidak segera menanggapi permintaan komentar.

Surat tersebut merupakan contoh yang tidak biasa dari ketidaksetujuan publik terhadap kebijakan pemerintahan Trump dari seorang rekan Republik, yang menandakan besarnya kekhawatiran keamanan nasional seputar ekspor chip AI ke China di antara para petinggi China di Washington.

Dalam pernyataannya, Lutnick mengatakan rencana pembukaan akses chip H20 ke China merupakan bagian dari negosiasi dengan negara kekuasaan Xi Jinping, agar AS bisa mendapat akses ke logam tanah jarang.

Hal ini juga menandakan ketegangan yang melunak antara AS dan China, setelah memanas gara-gara aturan pemblokiran teknologi dan kebijakan tarif tinggi.

Menurut laporan pada April 2025, chip H20 Nvidia merupakan komponen penting dalam mewujudkan model AI canggih di China oleh perusahaan seperti DeepSeek. Raksasa lain seperti Tencent juga dilaporkan menggunakan chip H20 untuk melatih sistem AI mereka.

Dalam kebijakan terbaru Trump untuk membuka akses chip H20 ke China, AS masih harus mengeluarkan izin lisensi ke pabrikan yang ingin menjual chip ke China. Nvidia mengatakan pihaknya sudah mendapat jaminan untuk penjualan chip ke China.

Dalam suratnya kepada Lutnick, Moolenaar meminta pengarahan sesegera mungkin, tetapi paling lambat tanggal 8 Agustus 2025, tentang bagaimana Kementerian Perdagangan berencana mengevaluasi permohonan lisensi untuk H20 dan chip serupa, perkiraan jumlah chip H20 yang akan diekspor, dan kepada siapa.

"Chip H20 secara signifikan mengungguli apa pun yang dapat diproduksi oleh produsen chip China seperti Huawei saat ini, tulis Moolenaar,

"Oleh karena itu, chip H20 akan memberikan peningkatan substansial bagi pengembangan AI China," ia memungkasi.


(fab/fab)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article China Makin Mepet, Amerika Tabuh Genderang Perang Baru

Read Entire Article
Kepri Bersatu| | | |