Arahan Prabowo Agar Jakarta Urunan Proyek Tanggul Laut Raksasa

16 hours ago 3
Jakarta -

Pembangunan tanggul laut raksasa (giant sea wall) di pesisir utara Pulau Jawa kembali digaungkan. Presiden Prabowo Subianto mengatakan tak akan menunda megaproyek untuk menangani potensi tenggelamnya kawasan pantai utara (pantura) Jawa ini.

"Sekarang tidak ada lagi penundaan. Sudah nggak perlu lagi banyak bicara. Kita akan kerjakan itu segera," kata Prabowo saat memberikan sambutan di acara International Conference on Infrastructure (ICI) 2025 di JCC, Senayan, Jakarta, Kamis (12/6/2025).

Prabowo tak mau pesimistis atas proyek tersebut karena sudah lama tertunda eksekusinya. Dia menilai tanggul laut raksasa ini punya peran penting.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Proyek ini sangat vital. Proyek ini berada dalam perencanaan Bappenas sejak tahun 1995. Bayangkan, sejak tahun 1995, 30 years lalu kalau tidak salah ya. Tapi kita tidak berkecil hati," katanya.

Prabowo menyebut tanggul laut akan dibangun dari Banten sampai ke Jawa Timur dengan panjang sekitar 500 km. Anggaran yang dibutuhkan sekitar USD 80 miliar atau sekitar Rp 1.300 triliun dengan target waktu penyelesaian hingga 20 tahun lamanya.

"Dan waktu perkiraan untuk di Teluk Jakarta saja kemungkinan 8 sampai 10 tahun. Kalau sampai ke Jawa Timur, mungkin membutuhkan waktu 15 sampai 20 tahun," ujarnya.

Arahan Prabowo Agar Jakarta Urunan

Presiden Prabowo Subianto Presiden Prabowo Subianto (Herdi Arif Al Hikam & Sharfira Cendra Arini /detikcom)

Prabowo meminta Pemprov DKI Jakarta ikut urunan dana pembangunan giant sea wall. Proyek miliaran dolar Amerika Serikat (USD) ini akan digarap multiyears.

"Karena APBD-nya DKI sangat besar. Jadi saya bilang DKI harus urunan. Pemerintah pusat urunan, jadi kalau USD 8 miliar, katakanlah 8 tahun, berarti USD 1 miliar satu tahun," kata Prabowo.

Prabowo sempat menghibur Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengingat besarnya anggaran pembangunan giant sea wall Jakarta. Dia mengatakan anggaran pembangunan tak akan seutuhnya keluar dari APBN.

"Menteri Keuangan sudah kelihatan tegang. Tenang, Bu, DKI nyumbang, DKI setengah, pemerintah pusat setengah, karena ini untuk DKI sebenarnya," kata Prabowo.

Prabowo menyebut prioritas pembangunan tanggul laut berada di Jakarta, Semarang, Brebes, hingga Pekalongan. Menurutnya, tepian laut di wilayah itu sudah mengancam kehidupan rakyat.

Prabowo menyebut pembangunan tanggul laut raksasa ini harus dilakukan secara terbuka. Pemerintah menerima jika negara lain ingin membantu.

"Dan ini suatu yang harus kita laksanakan dan kita terbuka, perusahaan-perusahaan dari Tiongkok, dari Jepang, dari Korea, Eropa, Timur Tengah yang mau ikut, silakan. Tapi kita tidak tunggu, kita akan gunakan kekuatan kita sendiri," ujarnya.

NCICD, Giant Sea WallDesain NCICD atau giant sea wall sebelumnya (Foto: Dok. NCICD)

Prabowo Akan Bentuk Badan Otorita

Prabowo akan membentuk badan otorita agar tanggul laut raksasa di Pantura Jawa mewujud. Dia akan memerintahkan kementerian terkait memulai langkah.

"Tidak ada masalah. Ada pepatah kuno. Perjalanan 1.000 km dimulai oleh satu langkah. Kita akan segera mulai itu saya sudah perintahkan satu tim untuk roadshow keliling. Dan dalam waktu dekat saya akan bentuk otorita, Badan Otorita Tanggul Laut Pantai Utara Jawa," ujarnya.

Prabowo tidak tahun siapa presiden yang akan menyelesaikan proyek itu. Ia menegaskan akan memulai terlebih dahulu sesegera mungkin.

"Tapi ini vital dan ini suatu megaproyek. Saya akan mulai. Saya tidak tahu presiden mana yang akan menyelesaikan. Tapi kita harus mulai dan kita akan mulai," ujarnya.

Jakarta Bangun Tanggul Rob Rp 52 M

Gubernur Jakarta Pramono Anung mengecek pembangunan tanggul mitigasi rob di Muara Angke Gubernur Jakarta Pramono Anung mengecek pembangunan tanggul mitigasi rob di Muara Angke (Foto: Kurniawan Fadilah/detikcom)

Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung meninjau pembangunan tanggul mitigasi banjir rob di Muara Angke, Jakarta Utara. Pramono mengatakan pembangunan tanggul sepanjang 1,4 kilometer (km) ini menjadi titik awal dukungan Pemprov DKI Jakarta terhadap pembangunan Giants Sea Wall pemerintah pusat untuk menangkan banjir rob di pesisir Jakarta.

Pramono menjelaskan pembangunan tanggul mitigasi banjir rob di Muara Angke ini menjadi bagian dukungan Pemprov DKI Jakarta terhadap program pembangunan Giant Sea Wall yang digagas pemerintah pusat. Namun dia mengatakan pembangunan tanggul mitigasi banjir rob ini merupakan langkah jangka menengah.

"Pemerintah Jakarta memulai hal baru untuk penanganan yang bersifat jangka menengah terlebih dahulu. Hari ini kita akan bangun tanggul kurang lebih 1,4 kilometer," kata Pramono di Muara Angke, Kamis (12/6).

Dia menyebut pembangunan tanggul mitigasi banjir rob saat ini memiliki elevasi 1,8 meter. Dia menyebut tanggul ini pun akan ditambah ketinggian 2,5 meter dan diperkirakan selesai pada Desember 2025.

Dia juga mengatakan pembangunan tanggul mitigasi banjir rob ini akan dilakukan secara bertahap. Rencananya, kata dia, tahun depan Pemprov DKI Jakarta akan kembali membangun tanggul mitigasi banjir rob ini sepanjang 1 hingga 2,4 km.

Foto udara permukiman nelayan yang dilindungi tanggul laut di Kawasan Kampung Bahari Tambaklorok, Tanjung Mas, Semarang, Jawa Tengah, Kamis (12/11/2025). Pemerintah berencana membangun tanggul laut raksasa (Giant Sea Wall) di pantai utara Pulau Jawa sepanjang 946 kilometer yang membentang dari Cilegon, Banten hingga Gresik, Jawa Timur, sebagai upaya untuk melindungi kawasan pesisir yang rawan terdampak abrasi, kenaikan permukaan air laut ke daratan disertai penurunan muka tanah, serta berfungsi untuk meningkatkan ketahanan lingkungan pesisir. ANTARA FOTO/Aji StyawanFoto udara permukiman nelayan yang dilindungi tanggul laut di Kawasan Kampung Bahari Tambaklorok, Tanjung Mas, Semarang, Jawa Tengah, Kamis (12/11/2025). (ANTARA FOTO/Aji Styawan)

"Ini bukan pekerjaan yang gampang dan kami secara sungguh-sungguh seperti yang berulang kali saya sampaikan, penanganan banjir untuk banjir rob ini terutama di Muara Angke, yang nanti dalam jangka panjang untuk NCICD-nya National Capital Integrated Coastal Development atau yang disebut dengan Giant Sea Wall) akan ada di tempat ini," sebut Pramono.

Pembangunan tanggul mitigasi banjir rob ini sudah diwacanakan sejak tahun lalu. Tanggul ini diharapkan bisa menekan banjir rob yang kerap terjadi di pemukiman warga pesisir Jakarta.

Tanggul mitigasi rencananya dibangun di beberapa titik, seperti Muara Angke, Pluit, Muara Baru, Sunda Kelapa, Marunda (Rumah Si Pitung), dan Jalan RE Martadinata. Tanggul dibangun sembari menunggu pembangunan tanggul laut atau Pengembangan Terpadu Pesisir Ibu Kota Negara (PTPIN/NCICD), yang rampung pada 2030.

Di lokasi yang sama, Kepala Dinas Sumber Daya Air (Kadis SDA) DKI Jakarta Ika Agustin mengatakan proyek tanggul banjir rob ini dibangun dengan anggaran senilai Rp 52 miliar

Pembangunan tanggul mitigasi banjir rob ini akan berdampak pada 282 rumah warga. Namun, Dinas SDA Jakarta menyatakan rumah tersebut tak akan direlokasi karena pembangunan dilakukan pada tanggul yang sudah ada (eksisting).

(jbr/idn)

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini


Read Entire Article
Kepri Bersatu| | | |