Alasan Tito Karnavian Dapat Gelar 'Petua Panglima Hukom Nanggroe'

3 hours ago 2

Jakarta -

Mendagri, Tito Karnavian menjadi orang pertama yang dianugerahi gelar kehormatan 'Petua Panglima Hukom Nanggroe' oleh Lembaga Wali Nanggroe Aceh karena jasa dan kontribusinya terhadap Aceh. Anggota Majelis Tuha Peut Wali Nanggroe, Syahrizal Abbas, mengungkap sejumlah alasan di balik pemberian gelar kehormatan tersebut.

Sebagai anggota tim pengkaji gelar kehormatan yang ditunjuk Wali Nanggroe Malik Mahmud Al-Haythar, ia mengatakan Lembaga Wali Nanggroe Aceh memiliki mandat Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2006 dan berwenang memberi gelar atau tanda kehormatan kepada personal, lembaga, maupun negara sahabat.

"Yang telah memberikan perhatian sungguh-sungguh, serius, dan luar biasa terhadap kepentingan Aceh," jelas Syahrizal, dalam keterangan tertulis, Kamis (13/11/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berdasarkan kajian mendalam, Syahrizal menyebut Tito sebagai tokoh yang berkontribusi besar menciptakan stabilitas politik, penegakan hukum, dan ketertiban masyarakat Aceh saat Pilkada 2017, ketika menjabat Kapolri (2016-2019). Bahkan kontribusinya berlanjut saat menjabat Mendagri, sehingga Wali Nanggroe menilai layak menganugerahi Tito gelar Petua Panglima Hukom Nanggroe.

"Jadi, atas dasar itu dengan hasil kajian tim pemberi anugerah gelar dan tanda kehormatan dari Wali Nanggroe, kami bersepakat dengan sejumlah pertimbangan yang tadi dibacakan oleh Kepala Sekretariat Wali Nanggroe, ada pertimbangan politik dan filosofis dan ada pertimbangan yuridis, sosiologis masyarakat serta administrasi dan pemerintahan memberikan gelar Petua Panglima Hukom Nanggroe," ungkapnya.

Syahrizal menjelaskan gelar Petua Panglima Hukom Nanggroe yang dianugerahkan kepada Tito bermakna sebagai pemimpin tertinggi dalam otoritas hukum di Aceh. Secara historis, institusi ini menjaga penegakan hukum. Gelar ini juga menandakan Tito memiliki tanggung jawab moral dan kultural kepada masyarakat Aceh.

"Jadi belum ada sebelumnya orang atau tokoh yang memiliki gelar seperti ini. Hanya kepada Prof. Tito Karnavian. Melalui lembaga Wali Nanggroe memberikan apresiasi atas kontribusi yang luar biasa dedikasi yang nyata Prof. Tito Karnavian," tegasnya.

Tito menerima gelar kehormatan adat Aceh, 'Petua Panglima Hukom Nanggroe', Rabu (12/11). Mengenakan pakaian adat lengkap dengan penutup kepala tradisional, Kupiah Meukeutop, Tito tiba di Gedung Putih Wali Nanggroe Aceh sekitar pukul 10.00 WIB. Ia disambut hangat Malik Mahmud dan pejabat Provinsi Aceh, lalu gelar kehormatan disematkan melalui penyematan selempang di Pendopo Wali Nanggroe Aceh.

(prf/ega)

Read Entire Article
Kepri Bersatu| | | |