71 Sekolah Ditutup, Ada Asbes Beracun di Bak Pasir Anak-Anak

3 hours ago 1

Jakarta, CNBC Indonesia - Puluhan sekolah di Australia ditutup Senin (17/11/2025), setelah ditemukannya serat asbes beracun di dalam bak pasir bermain anak-anak. Setidaknya ada 71 sekolah di ibu kota Australia, Canberra, ditutup setelah hasil uji laboratorium menunjukkan pasir hias terkontaminasi asbes krisotil.

Asbes sendiri adalah serat mineral alami yang dulunya banyak digunakan untuk konstruksi karena sifatnya yang tahan panas. Namun peneliti telah menemukan hubungan yang jelas antara kanker paru-paru dan paparan jangka panjang terhadap asbes krisotil.

"Sesuai dengan kewajiban regulasi kami, dan demi keselamatan siswa, staf, dan masyarakat, kami telah memutuskan untuk menutup beberapa sekolah yang memiliki produk ini agar dapat dilakukan penilaian, pembersihan, dan remediasi," kata para pejabat dikutip AFP.

Sebenarnya badan pengawas keamanan produk Australia mengatakan risikonya rendah. Pengujian sejauh ini belum mendeteksi serat yang dapat bernapas.

"Pelepasan serat asbes yang dapat terhirup kemungkinan besar tidak akan terjadi dalam kondisi saat ini, kecuali pasir tersebut diproses secara mekanis seperti dihancurkan atau dihaluskan," ujar badan itu.

"Risiko asbes yang ditemukan kemungkinan melayang di udara atau cukup halus untuk terhirup adalah rendah," tambahnya.

Asbes pertama kali digunakan di Australia tahun 1880-an. Namun sejak 2013, Australia melakukan pelarangan pada asbes karena penyakit pleura, asbestosis, kanker paru-paru, dan mesothelioma ganas, yang dapat berkembang 20-50 tahun setelah serat asbes terhirup.

Mengutip ABC, lebih dari 70 negara melarang asbes saat ini. Di RI, pada Maret lalu, Mahkamah Agung (MA) memerintahkan agar produk asbes diberi label tanda berbahaya.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article Waspada! Tetangga RI Ini Bakal Kena Hantam 'Bom Cuaca'

Read Entire Article
Kepri Bersatu| | | |