215 Rencana Aksi Masuk Roadmap Pengembangan Hidrogen di RI

2 days ago 4

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengungkapkan, saat ini pemerintah memulai langkah pengembangan energi hidrogen dalam negeri. Hal itu terbukti dengan diterbitkannya Peta Jalan Hidrogen dan Amonia Nasional.

Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (Dirjen EBTKE) Kementerian ESDM Eniya Listiani Dewi mengungkapkan, peta jalan tersebut mencakup perihal rencana produksi dan pemanfaatan hidrogen dan amonia di dalam negeri.

Dia mengatakan terdapat 215 rencana aksi pemanfaatan hidrogen di dalam negeri yang tercakup dalam dokumen tersebut.

"Kami sudah mengidentifikasi dari berbagai industri, rencana aksi ini ada 215 rencana aksi yang teridentifikasi di dalam roadmap kali ini," jelasnya dalam acara Pembukaan Global Hydrogen Ecosystem Summit & Exhibition (GHES) 2025, di JCC, Selasa (15/4/2025).

Adapun, dia mengungkapkan dokumen tersebut juga mencakup perihal strategi implementasi dan rencana aksi produksi hingga pemanfaatan hidrogen di Indonesia.

"Dan kita melihat perspektif mendatang untuk mengembangkan ekosistem hidrogen dan amonia di dalam negeri maupun di negara global," imbuhnya.

Eniya mengatakan dokumen tersebut juga bisa menjadi pedoman bagi seluruh pemangku kepentingan untuk mengembangkan hidrogen.

Bahkan, Eniya menyebutkan terdapat potensi hidrogen di Indonesia untuk bisa berkontribusi di kancah global yakni untuk diekspor. Hal itu lantaran potensi energi hidrogen beserta turunannya di dalam negeri melimpah yang bisa dihasilkan dari sumber daya fosil maupun non fosil.

"Hidrogen yang akan mendukung upaya dekarbonisasi dengan mengembangkan pasar domestik. Dan sebagai komoditi hidrogen dan turunannya akan bisa diekspor ke pasar global," katanya.

Eniya juga mengungkapkan energi hidrogen tidak hanya bisa dimanfaatkan untuk industri, namun hidrogen juga dinilai bisa mendukung upaya pengurangan emisi karbon di dalam negeri.

"Walaupun hidrogen itu selama ini dikenal setelah dipakai di industri petrochemicals, pupuk, dan lain sebagainya, namun hidrogen untuk energi baru merupakan langkah pertama kita untuk menginisiasi dekarbonisasi ini," bebernya.

Meski potensi hidrogen dalam negeri terhitung melimpah, Eniya menekankan hal tersebut tidak luput dari tantangan yang besar dalam pengembangannya.

Dia menyebutkan, pengembangan hidrogen dalam negeri masih memerlukan dukungan dari seluruh sektor.

"Dan tentu saja dukungan penuh dari semua pihak di antaranya pengembang infrastruktur untuk produksi hidrogen, juga distribusi hidrogen, serta peningkatan kapasitas tenaga kerja yang mendukung industri ini," imbuhnya.

Dia mengaku optimistis dapat membawa hidrogen Indonesia ke kancah internasional hingga menjadi hub hidrogen.

"Indonesia akan menjadi Indonesia saya inginkan kita bisa go global jadi Indonesia is ready for the global hydrogen hub," tutupnya.

Menteri ESDM Bahlil Lahadalia, Dirut PLN Darmawan Prasodjo serta Dirjen EBTKE Eniya membuka acara Global Hydrogen Ecosystem 2025 Summit & Exhibition. (CNBC Indonesia/Firda Dwi Muliawati)Foto: Menteri ESDM Bahlil Lahadalia, Dirut PLN Darmawan Prasodjo serta Dirjen EBTKE Eniya membuka acara Global Hydrogen Ecosystem 2025 Summit & Exhibition. (CNBC Indonesia/Firda Dwi Muliawati)
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia, Dirut PLN Darmawan Prasodjo serta Dirjen EBTKE Eniya membuka acara Global Hydrogen Ecosystem 2025 Summit & Exhibition. (CNBC Indonesia/Firda Dwi Muliawati)


(dce)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Bahlil Minta "Privilege" ke KLH Demi Kenaikan Lifting Migas

Next Article Panas Bumi Jadi Energi yang Pas Kembangkan Hidrogen

Read Entire Article
Kepri Bersatu| | | |