16 Korban Tewas Bus Cahaya Trans Teridentifikasi dengan Cepat, Ini Cara Polisi

3 hours ago 3

Semarang -

Tim Disaster Victim Identification (DVI) Biddokkes Polda Jateng telah mengidentifikasi 16 korban meninggal dunia akibat kecelakaan bus PO Cahaya Trans di Simpang Susun Krapyak Exit Tol Semarang, Jawa Tengah. Polisi menggunakan Mobile Automated Multi-Biometric Identification System (MAMBIS) dalam identifikasi itu.

Hal tersebut disampaikan Kabid Dokkes Polda Jateng, Kombes drg Agustinus M.H.T., dalam konferensi pers yang dipimpin Kabid Humas Polda Jateng Kombes Artanto di Posko Ante Mortem Kamar Jenazah RSUP dr Kariadi, Semarang, Senin (22/12/2025) sore. Hadir pula Kepala Tim Forensik RS Kariadi, dr Uva.

Agustinus menerangkan, tim DVI Polda Jateng, Forensik RSUD dr Kariadi, dan Inafis Polrestabes Semarang, bekerja tanpa henti sejak Selasa pukul 04.00 WIB. Tim sempat menghadapi kendala lantaran minimnya data antemortem.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Minimnya data tersebut lantaran baru enam keluarga korban yang melapor. Beruntung, dengan adanya MAMBIS milik Inafis Polrestabes Semarang, identifikasi dapat dilakukan dengan cepat.

Agustinus menyebutkan hampir seluruh korban berhasil teridentifikasi menggunakan MAMBIS untuk memindai sidik jari yang dioperasikan tim Inafis Polrestabes Semarang. Perangkat tersebut dapat mengakses basis data kependudukan secara langsung dengan memindai sidik jari, langsung menampilkan informasi nama lengkap hingga foto korban sesuai dengan data kependudukan.

"Proses pemeriksaan selesai pukul 12.00 WIB, dilanjutkan tahap rekonsiliasi selama satu jam. Hasilnya, 16 korban tewas telah teridentifikasi semuanya. Mayoritas, yakni 10 orang, murni melalui sidik jari alat MAMBIS, sementara lainnya dikombinasikan dengan data gigi, ciri fisik, dan properti," papar Agustinus dalam keterangan tertulis yang diterima detikJateng, Selasa (23/12).

Sementara itu, dr Uva menyebutkan mayoritas korban mengalami cedera kepala berat dan patah tulang leher serta dada. Pihaknya berkomitmen untuk melakukan pemulasaraan secara maksimal.

"Kondisi jenazah kami perbaiki dan kami sucikan agar dalam kondisi bersih dan baik saat diterima keluarga. Saat ini, empat jenazah sudah dijemput dan diantar pulang dengan fasilitasi dari Pemprov dan Polda Jateng," kata dr. Uva.

Baca selengkapnya di sini.

(idh/zap)

Read Entire Article
Kepri Bersatu| | | |