Jakarta, CNBC Indonesia - YouTube mengumumkan telah membayar lebih dari US$100 miliar atau setara Rp1.642 triliun kepada kreator, musisi, dan perusahaan media sejak 2021.
Lonjakan pembayaran ini didorong meningkatnya jumlah penonton melalui televisi pintar. YouTube mencatat kanal yang meraup pendapatan lebih dari US$100 ribu dari tayangan di TV melonjak 45% secara tahunan.
Chief Product Officer YouTube Johanna Voolich menegaskan peran kreator yang mampu membentuk budaya dan hiburan global.
"Para kreator yang mampu membentuk budaya dan hiburan dengan cara yang sebelumnya tak pernah terpikirkan," ujar Voolich, dikutip dari CNBC Internasional, Kamis (18/9/2025).
Pencapaian ini hadir bertepatan dengan ulang tahun ke-20 YouTube sekaligus upaya platform milik Google itu untuk mengukuhkan diri sebagai salah satu bisnis media paling menguntungkan di dunia.
Dalam acara tahunan Made on YouTube di New York City, YouTube juga meluncurkan angka terbaru terkait pembayaran kepada kreator serta berbagai alat baru berbasis kecerdasan buatan (AI).
Untuk YouTube Shorts, produk video pendek vertikalnya, YouTube memperkenalkan fitur AI yang memungkinkan kreator mengubah rekaman mentah menjadi klip yang sudah diedit lengkap dengan musik, transisi, dan sulih suara. Fitur lain termasuk mengubah dialog dari video tertentu menjadi lagu yang bisa dipakai di Shorts.
Selain itu, generator video AI terbaru milik Google, Veo 3, juga akan diintegrasikan ke Shorts. Google sendiri menggunakan sebagian konten video YouTube untuk melatih Veo 3, yang sempat mengejutkan banyak kreator, menurut laporan pada Juni lalu.
YouTube, yang resmi berusia 20 tahun pada April lalu, menyatakan telah menampung lebih dari 20 miliar video di platformnya, mulai dari musik, Shorts, podcast, hingga konten lainnya.
Tahun lalu, CEO YouTube Neal Mohan juga menyebut perusahaan telah membayar US$70 miliar kepada kreator antara 2021 hingga 2024.
(dem/dem)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article
Amerika Kalah Jauh Cuma Bisa Nyontek China, Begini Buktinya