Waka MPR Tegaskan Kearifan Lokal Kunci Pelestarian Berkelanjutan

5 hours ago 1

Jakarta -

Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat (Rerie) menghadiri Forum Diskusi Aktual bertema 'Mengukuhkan Nilai-Nilai Kearifan Lokal dalam Melestarikan Geopark Kaldera Toba' di Kampus Universitas Sumatera Utara, Medan, hari ini. Ia menyampaikan bahwa pelestarian kearifan lokal sering terhambat karena anggapan minim manfaat ekonomi.

"Seringkali upaya pelestarian suatu kawasan terkendala pola pikir masyarakat yang menganggap bila sebuah upaya tidak memberikan manfaat ekonomi secara langsung, maka tidak perlu dilakukan," ujar Rerie dalam keterangannya, Jumat (19/9/2025).

Ia menilai kondisi tersebut harus menjadi perhatian semua pihak karena pola pikir masyarakat tersebut seringkali menjadi penghambat upaya konservasi sebuah kawasan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain itu, kearifan lokal dalam bentuk sistem kekerabatan yang kuat, relasi dengan alam/lingkungan hidup, tradisi dan ritus spiritual, seni dan budaya, aturan dan hukum adat, sejatinya bisa dikedepankan untuk merealisasikan upaya pelestarian.

"Nilai-nilai kearifan lokal yang berlaku dalam keseharian masyarakat harus bisa diselaraskan oleh para pemangku kepentingan untuk menghasilkan kebijakan yang tepat, dalam mewujudkan upaya pelestarian yang berkelanjutan," jelasnya.

Lebih lanjut, kata dia, dalam upaya mewujudkan harmoni lingkungan hidup dengan tatanan sosial, dapat dioptimalkan dalam upaya pelestarian, pengembangan, pemajuan dan pemanfaatan Geopark Kaldera Toba untuk kesejahteraan masyarakat sekitar.

"Karena dalam kearifan lokal, masyarakat diajarkan untuk melakukan pelestarian lingkungan dengan cara-cara yang diajarkan secara turun temurun," katanya.

Di era modernisasi saat ini, upaya menentang nilai-nilai kearifan lokal yang tumbuh sejak masa lalu itu semakin kuat. Sebab, para pemangku kepentingan harus meningkatkan pemahaman masyarakat terkait pentingnya nilai-nilai kearifan lokal dalam upaya pelestarian suatu kawasan seperti Geopark Kaldera Toba.

"Semua pihak terkait, harus mampu membangun kolaborasi yang kuat agar Geopark Kaldera Toba ini tidak hilang dan tetap lestari, sehingga kehadiran kawasan geologi bersejarah ini dapat bermanfaat bagi masyarakat di sekitarnya dan juga Indonesia," pungkasnya.

Sebagai informasi, hadir pada acara tersebut antara lain Profesor Dr. Ismunandar (Staf Ahli Kementerian Kebudayaan RI), Dr. Hatta Ridho, S.Sos., MSP (Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara), Dr. Harmona Daulay, S.Sos., M.Si (Wakil Dekan III Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara), Dr. H. Azizul Kholis, SE, M.Si, M.Pd, CMA, CSRS (Manajer Badan Pengelola Toba Caldera UNESCO Global Geopark, dan Dr. Usman Kansong, S.Sos., M.Si (Staf Khusus Wakil Ketua MPR RI).

(akd/akd)

Read Entire Article
Kepri Bersatu| | | |