Jakarta -
Video Tepuk Sakinah di sejumlah akun Kantor Urusan Agama (KUA) viral di media sosial. Anggota Komisi VIII DPR RI, Selly Andriany Gantina, menyebut Tepuk Sakinah itu menarik.
Dilihat detikcom, Kamis (25/9/2025), Tepuk Sakinah diunggah di akun sejumlah kantor KUA dan juga di Dirjen Bimas Islam @bimasislam. Tepuk Sakinah pun kini viral di media sosial.
Berikut lirik Tepuk Sakinah:
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berpasangan, berpasangan, berpasangan (tepuk 3 kali)
Janji kokoh, janji kokoh, janji kokoh (tepuk 3 kali)
Saling cinta, saling hormat, saling jaga, saling ridho
Musyawarah untuk sakinah
(ulangi dari awal)
Perihal yel-yel Tepuk Sakinah itu menuai reaksi dari legislator Komisi VIII DPR RI, Selly Andriany Gantina. Selly mengatakan Tepuk Sakinah itu cara kreatif KUA saat bimbingan pernikahan.
"Soal Tepuk Sakinah ini seru juga ya. Saya lihat sih ini sebenarnya cuma cara kreatif dari teman-teman KUA biar bimbingan perkawinan nggak tegang-tegang amat," kata Selly kepada wartawan.
Selly mengatakan biasanya kantor KUA melakukan bimbingan pranikah dengan serius dengan materi yang panjang. Dengan Tepuk Sakinah, dia menyebut pesan pernikahan tersampaikan dan gampang diingat.
"Kan biasanya kalau ngomongin pernikahan, suka serius, banyak aturan, materi panjang. Nah, dengan tepok-tepok sambil nyebut nilai keluarga sakinah, paling nggak pesannya jadi gampang diingat calon pengantin," ujar Selly.
"Dan yang penting dicatat, ini bukan syarat nikah kok. Jadi jangan panik, nggak ada aturan kalau mau nikah harus bisa Tepok Sakinah dulu. Hehe," tambahnya.
Legislator PDIP ini menilai Tepuk Sakinah itu untuk mencairkan suasana. Menurutnya, asal tak kebablasan maka hal itu boleh saja dilakukan.
"Ini cuma ice breaking, biar suasana cair, kayak yel-yel pramuka tapi isinya tentang rumah tangga. Kalau menurut saya sih, asal jangan kebablasan aja. Namanya juga kreativitas, sah-sah saja. Yang penting nilainya tetap nyampe: saling cinta, saling hormat, musyawarah," ungkapnya.
Ia menyebut pernikahan bukan hanya mengedepankan rasa suka. Ia menyebut keluarga harus menghadirkan ketenangan dan kasih sayang.
"Selain dibandingkan sakinah, kita harus mengedepankan mawaddah. Kata itu bukan sekadar rasa suka atau cinta yang bikin deg-degan di awal, tapi lebih ke kasih sayang yang hangat, tulus, dan bikin pasangan merasa nyaman," ujar Selly
"Jadi kalau 'sakinah' itu ketenangan, maka 'mawaddah' adalah bahan bakarnya: cinta yang bikin rumah tangga tetap hangat dan penuh kasih," imbuhnya.
(whn/gbr)