Transaksi IHSG Rekor, Siapa "Aktor" di Baliknya?

2 hours ago 2

Jakarta, CNBC Indonesia - Untuk pertama kalinya di sepanjang tahun ini, transaksi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bisa menembus Rp 69,48 triliun hanya dalam satu hari perdagangan pada Jumat (19/9/2025). Hal inilah yang juga ikut mendorong IHSG bertahan di level 8.000.

IHSG berhasil mencetak rekor-rekor tertinggi baru di sepanjang masa dalam sepekan kemarin.

Pada perdagangan Jumat (19/9/2025), IHSG ditutup menguat 0,53% di level 8.051,12. Penutupan ini menjadi penutupan perdagangan IHSG tertinggi sepanjang masa. Sebelumnya pada perdagangan intraday Kamis (18/9/2025), IHSG sempat berhasil menembus level tertinggi di 8.068,01, sebelum akhirnya ditutup lebih rendah.

Nilai transaksi terbilang jumbo pada perdagangan Jumat yakni mencapai Rp 69,48 triliun. Sebanyak 48,48 miliar saham berpindah tangan dalam 1,87 juta kali transaksi.

Nilai transaksi ini adalah yang tertinggi sepanjang tahun ini.

Dan pada perdagangan pagi hari intraday Senin (22/9/2025), IHSG melemah 0,18% di level 8.036,55.

Transaksi jumbo tersebut sebagian di sumbang oleh transaksi di pasar nego PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA), dimana terlihat lonjakan transaksi dengan 2,99 juta volume lot saham dengan nilai Rp32,39 triliun.

Rata-rata harga beli pada transaksi tersebut senilai Rp 108.018. Seiring dengan aksi tersebut, saham DSSA naik 4,46% dan kembali menyentuh level tertinggi sepanjang masanya Rp114.150 per lembar saham, pada Jumat (19/9/2025).

Di sepanjang tahun ini, saham DSSA telah melejit 205,41% hingga perdagangan intraday hari ini Senin (22/9/2025).

Selain DSSA, dua saham lain yang juga mencatat transaksi jumbo di pasar negosiasi, yakni PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) dan PT Archi Indonesia (ARCI).

Di pasar negosiasi, AMMN membukukan transaksi Rp 4,84 triliun dengan harga rata-rata Rp 7.675. Transaksi ini mendorong kejatuhan saham AMMN pada perdagangan Jumat kemarin (19/9/2025), dengan anjlok 4,95% di level Rp7.675.

Di sepanjang tahun ini, saham AMMN masih melemah 14,16% hingga perdagangan intraday hari ini Senin (22/9/2025).

Kemudian ARCI terdapat nilai transaksi di pasar nego sebesar Rp 2,37 triliun dengan harga rata-rata 800. Transaksi tersebut mendorong saham ARCI pada Jumat (19/9/2025) melemah dengan turun 0,56% di level Rp885 per lembar saham.

Di sepanjang tahun ini, saham ARCI telah melesat 270,97% hingga perdagangan intraday hari ini Senin (22/9/2025).

Ketiga emiten tersebut dua diantara justru mencatatkan penurunan kinerja keuangan meskipun harga sahamnya melejit ratusan persen.

DSSA dan AMMN mencatatkan penurunan pendapatan bersih yang berpengaruh terhadap penurunan performa laba bersih. Sementara ARCI berhasil mencatatkan lonjakan pendapatan dan membalikkan kerugian menjadi laba bersih pada semester I 2025.


Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

(saw/saw)

Read Entire Article
Kepri Bersatu| | | |