Telkomsel Beberkan Aturan Kuota Hangus yang Bikin Heboh

6 hours ago 3

Jakarta, CNBC Indonesia - Isu mengenai kuota internet yang hangus kembali ramai diperbincangkan publik. Menanggapi hal tersebut, Vice President Corporate Communications & Social Responsibility Telkomsel, Saki H. Bramono, menegaskan bahwa semua produk Telkomsel telah sesuai dengan regulasi yang berlaku dan justru memberikan keuntungan bagi pelanggan.

"Masalah kuota hangus ini, satu, semua produk yang kita keluarkan itu sudah sesuai dengan peraturan Menteri Kominfo Nomor 5 Tahun 2021. Yang kedua, sesuai juga dengan Undang-Undang Perlindungan Konsumen tahun 1999," ujar Saki saat ditemui media di Kantor Telkomsel di Jakarta, Senin (15/7/2025).

Menurutnya, pelanggan memiliki tanggung jawab untuk memahami ketentuan masa aktif dan besaran kuota dari paket yang mereka beli.

"Undang-undang konsumen itu terkait dengan semua produk yang kita jual, terhadap pelanggan harus jelas syarat dan ketentuannya. Jadi pelanggan harus baca masa aktif itu seperti apa, kuotanya dapet berapa," jelas Saki.

Saki juga menyebut bahwa model paket data yang menggabungkan kuota dengan masa aktif sudah menjadi praktik umum di industri telekomunikasi, baik di Indonesia maupun global.

"That's why akhirnya pemerintah mengeluarkan bahwa ini jadi business common practice di seluruh dunia," katanya.

Lebih lanjut, ia menyebut pelanggan kini memiliki banyak pilihan paket yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan, baik dari sisi durasi maupun jenis penggunaannya.

"Pelanggan bisa pilih 1 hari, 3 hari, 7 hari, bahkan sekarang ada yang hanya untuk TikTok. Kita kasih kuota besar khusus TikTok dengan harga lebih kompetitif. Jadi pilihannya makin banyak," ujar Saki.

Terkait munculnya polemik di masyarakat, Saki menilai hal ini lebih pada kurangnya pemahaman soal literasi digital. Ia mengatakan pihak Telkomsel sudah audiensi dengan BPKN, ATSI, dan Komdigi.

"Saya rasa nanti akan ada lagi statement resmi dari mereka, bahwa ini hanya masalah literasi digital aja ya, terkait dengan kuota-kuota dan lain-lain," tegasnya.

Menjawab pertanyaan mengenai kemungkinan sistem kuota diubah agar tidak hangus, Saki menjelaskan bahwa fitur rollover sebenarnya sudah tersedia.

"Kalau Simpati kan sudah bisa rollover ya. Jadi untuk rollover kuota memang ada pilihan paketnya. Tapi kembali lagi, ini semua kembali ke pilihan pelanggan," terangnya.

Ia juga menekankan bahwa pola konsumsi data masyarakat saat ini sudah jauh berbeda dibanding masa lalu, sehingga tidak relevan lagi untuk kembali ke sistem lama.

"Tidak mungkin kita mendrive pelanggan lagi kembali seperti dulu pay as you use, kan. Yang tidak ada kuota hangus, menggunakan data berdasar per kilobyte tarifnya, itu kan tidak mungkin lagi. Saya rasa pelanggan sudah pintar memilih dengan paket-paket data tersebut, dan ini malah menguntungkan buat pelanggan lah saya rasa, sangat menguntungkan." pungkasnya.


(dem/dem)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article Telkomsel Tingkatkan Pemanfaatan AI Lewat Program IBFEST 2025

Read Entire Article
Kepri Bersatu| | | |