Suku Bunga Kredit Bank Masih Tinggi, OJK Sebut Kebijakan Purbaya

10 hours ago 5

Jakarta, CNBC Indonesia — Penurunan suku bunga acuan oleh Bank Indonesia (BI) tidak serta merta berpengaruh pada kebijakan perbankan terhadap penurunan bunga kredit. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menegaskan, pihaknya selalu regulator tidak dapat mengintervensi langsung kepada perbankan.

"Kalau kami tidak bicara mengenai intervensi langsung kepada bank, karena itu kan tidak dilakukan oleh regulator," ujarnya saat ditemui di gedung Kementerian Keuangan, Rabu (22/10).

Mahendra mengatakan hal yang bisa dilakukan untuk menurunkan suku bunga adalah dengan strategi yang telah dilakukan oleh Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa. Sebagaimana diketahui pemerintah menempatkan dana Rp 200 triliun di bank pelat merah dengan bunga lebih rendah dari pasar, yakni 4%. 

"Dengan adanya bunga yang tadi di 4% dengan nilai tadi, memberikan keleluasaan posisi tawar kepada bank itu tidak semata-mata menerima begitu saja permintaan dari para deposan ini. Karena kami ada yang lebih rendah, kami hanya mau sekian. Maka itu yang terjadi," ungkapnya.

Berdasarkan Data terakhir dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada akhir Juni 2025, penurunan Suku Bunga Dasar Kredit (SBDK) perbankan belum terlihat signifikan meskipun BI telah memangkas BI Rate nya sejak September 2024.

BI Rate telah turun bertahap dari level 6,25% pada Agustus 2024 menjadi 5,50% di Juni 2025. Namun, penurunan pada suku bunga dasar kredit bank masih jauh lebih kecil bahkan cenderung naik.

Bunga pinjaman Korporasi hanya turun dari 8,44% menjadi 8,38% atau 6 basis poin. Sementara pinjaman KPR justru mengalami kenaikan 29 bps dari 8,94% ke 9,23% di akhir Juni. Hal yang sama terjadi di bunga pinjaman mikro yang naik 9 bps dari 10,67% menjadi 10,76%.

Kondisi ini menunjukkan bahwa meskipun suku bunga acuan BI telah dilonggarkan, namun perbankan masih cukup berhati-hati dalam menurunkan bunga kreditnya. Faktor risiko, biaya dana yang masih tinggi, serta kebutuhan menjaga margin perbankan bisa menjadi alasan mengapa penurunan SBDK perbankan berjalan lebih lambat dibandingkan penurunan BI Rate.


(mkh/mkh)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article Masih Mencekik! Bos BI Minta Bank Pangkas Bunga Kredit

Read Entire Article
Kepri Bersatu| | | |