Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengatakan terdapat ratusan wilayah kerja (WK) yang tak kunjung berproduksi alias mangkrak. Padahal rencana pengembangannya sudah disetujui oleh pemerintah.
Menurut catatannya, terdapat lebih dari 300 blok migas yang sebenarnya sudah mengantongi persetujuan Plan of Development (POD), namun hingga kini tidak menunjukkan aktivitas yang signifikan.
"Kita itu masih mempunyai 300 wilayah kerja ya, WK kita itu 305 atau 306 wilayah kerja yang sudah selesai POD. Ini enggak ada jalan-jalanin," jelasnya dalam acara BIG Conference, di Hotel Raffles, dikutip Selasa (9/12/2025).
Salah satu faktornya dinilai lantaran banyaknya perdebatan teknis dan kajian akademis yang tidak berujung, tanpa dibarengi keberanian untuk mengambil keputusan eksekusi.
Contoh kasusnya seperti pengembangan Blok Masela yang terkatung-katung selama 26 tahun hanya karena perdebatan skema darat atau laut, yang menurutnya sangat membuang waktu.
"Saya bilang kalau begini sampai ayam tumbuh gigi nggak selesai. Ini nggak perlu profesor doktor, nggak usah, nggak usah terlalu banyak kajian akademik. Ini butuh leadership. Butuh ketegasan dan keberanian untuk memutuskan," tegasnya.
Untuk itu, Bahlil menegaskan tidak akan segan mengambil tindakan tegas berupa pencabutan hak pengelolaan bagi kontraktor blok migas yang lelet. Pemerintah saat ini proaktif memberikan surat teguran kepada investor yang menelantarkan blok migasnya agar target kedaulatan energi bisa segera tercapai.
"Saya bikin surat teguran kepada dia, you enggak jalan saya cabut. Enggak ada urusan. Dan alhamdulillah sekarang mereka sudah mulai tender. Jadi teguran pertama, ternyata investor ini juga takut teguran," tandasnya.
Memang, saat ini Pemerintah terus mengupayakan pemenuhan permintaan energi, sekaligus menciptakan sistem energi yang mendorong pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat, termasuk bagi generasi mendatang. Untuk memperkuat ketahanan energi, Pemerintah menargetkan peningkatan produksi sebesar 1 juta barel minyak per hari (bph) dan 12 miliar kaki kubik gas per hari (BSCFD).
(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]


















































