Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan sejumlah strategi pemerintah untuk menjaga daya beli masyarakat di tengah tekanan ekonomi global.
Mulai dari program mitigasi, efisiensi, hingga penciptaan lapangan pekerjaan untuk menjaga daya beli.
Adapun, stimulus berupa diskon kereta, pesawat dan angkutan laut, termasuk diskon tarif tol hingga subsidi upah untuk anggota BPJS dengan gaji Rp3,5 juta ke bawah, sejumlah guru Kemendikdasmen dan guru kementerian agama untuk dua bulan (Juni-Juli 2025), disalurkan pada Juni 2025.
"Bahwa memang tekanan perekonomian terlihat. Maka dari itu pemerintah melakukan mitigasi baik melalui program stimulus I dan II dan akselerasi dari program-program yang ditetapkan moga-moga ini membuat pertumbuhan ekonomi," ucap Menteri Keuangan Sri Mulyani saat Rapat Kerja bersama BI, Bappenas, dan Komisi XI DPR RI di gedung DPR, Jakarta pada Kamis (3/7/2025).
Di sisi lain, Sri Mulyani mengatakan pemerintah tetap menjaga penerbitan Surat Utang Negara (SUN) dan pinjaman luar negeri secara hati-hati. Hal ini untuk mencegah defisit yang semakin menebal.
"Dan kalau dibutuhkan penggunaan Saldo Anggaran Lebih kita meminta izin penggunaan SAL Rp 85 triliun yang tadi sore disetujui," ujarnya.
Seperti yang diketahui, pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi berada di kisaran 5,2%-5,8% untuk tahun 2025. Untuk mencapainya, Sri Mulyani menjelaskan konsumsi rumah tangga perlu tumbuh diatas 5%.
Menurutnya, penguatan konsumsi rumah tangga bisa terwujud jika masyarakat mempunyai penghasilan tetap dan stabil. Maka dari itu, pekerjaan formal dengan gaji yang layak harus diciptakan.
"Untuk konsumsi bisa tumbuh di atas 5%, tidak hanya dari bansos tapi dari kesempatan kerja disampaikan pentingnya create job dan job berkualitas," ujarnya.
Sebelumnya, dalam paparan Sri Mulyani mengatakan bahwa telah dilakukan penebalan bantuan sosial dengan dana total mencapai Rp11,93 triliun dalam bentuk tambahan sembako Rp200 ribu per bulan dan bantuan beras 10 kilogram per bulan. Adapun penyaluran penebalan bansos itu diharapkan disalurkan pada Juni hingga Juli.
Selain itu pemerintah juga memperpanjang diskon iuran JKK sebesar Rp200 miliar.
"Stimulus ini diharapkan memitigasi kecenderungan didera tekanan global dengan bisa compensate dampak tarif Donald Trump plus dengan situasi global yang tidak pasti," katanya.
(haa/haa)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Tebar Diskon Listrik Sampai BSU, Pemerintah Mau Ekonomi Balik ke 5%