Bali, CNBC Indonesia - Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) akan mulai menerapkan klasifikasi usia pada seluruh gim yang beredar di Indonesia mulai Januari tahun 2026. Kebijakan ini akan diatur melalui Indonesia Game Rating System yang mewajibkan setiap pengembang mencantumkan kategori usia pemain sesuai konten gim yang mereka buat.
Dirjen Ekosistem Digital Komdigi, Edwin Hidayat Abdullah menjelaskan, sistem ini dibuat untuk memastikan anak-anak terlindungi dari konten gim yang tidak sesuai dengan usia mereka.
"Indonesia Game Rating System ini adalah rating yang akan kita buat bahwa gim itu tidak semuanya bisa dimainkan oleh semua umur. Ada yang memang diperuntukkan untuk kalangan usia tertentu," ujar Edwin disela acara IGDX Business & Conference 2025 di Kuta, Bali, Jumat (10/10/2025).
Menurutnya, banyak gim yang memuat unsur kekerasan atau kata-kata tidak pantas yang tidak cocok dimainkan anak-anak di bawah umur. Karena itu, pemerintah akan mewajibkan setiap gim memiliki label klasifikasi usia yang jelas, seperti 7+, 13+, atau 18+.
"Januari tahun depan, semua game harus dirating berdasarkan usianya masing-masing. Dari setiap game yang ada di Indonesia wajib mencantumkan klasifikasinya untuk usia berapa," jelas Edwin.
Ia menambahkan, proses penerapan sistem ini akan dilakukan secara bertahap. Setiap pengembang atau penerbit gim wajib melakukan self-assessment terlebih dahulu untuk menentukan kategori usia produknya.
Setelah itu, Komdigi akan melakukan verifikasi dan pengecekan rutin guna memastikan penilaian tersebut sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Edwin menegaskan, pengembang gim juga memiliki tanggung jawab sosial untuk memastikan produknya tidak berdampak negatif terhadap perkembangan anak-anak.
"Game developer juga bertanggung jawab untuk melindungi anak-anak. Jangan sampai mereka membuat game yang tidak sesuai dengan target pasarnya secara umur. Itu mereka juga diminta bertanggung jawab terhadap pertumbuhan anak-anak Indonesia," tegasnya.
Ia pun mengaku optimistis industri gim di Indonesia akan menyambut baik kebijakan ini. "Alhamdulillah responnya cukup baik, semuanya akan complie. Kita harapkan industri game ini bertumbuh dan sejalan, tidak mengganggu pertumbuhan karakter anak-anak Indonesia." pungkasnya.
(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ngeri! Anak 10 Tahun di RI Sudah Main Judol, Transaksinya Miliaran