Siaga Invasi China, Sekutu AS Bangun T-Dome Mirip Iron Dome Israel

4 hours ago 1

Jakarta, CNBC Indonesia - Taiwan mengumumkan rencana ambisius untuk meningkatkan pertahanan udara mereka secara drastis dengan membangun sistem baru berlapis-lapis yang dinamakan "T-Dome". Pengumuman ini disampaikan oleh Presiden Lai Ching Te di tengah meningkatnya tekanan militer dan politik dari China.

Dalam pidato Hari Nasional Taiwan, Jumat (10/10/2025), Presiden Lai menegaskan bahwa peningkatan belanja pertahanan adalah sebuah "kebutuhan yang jelas" untuk menghadapi ancaman musuh dan menjadi kekuatan pendorong dalam pengembangan industri pertahanan Taiwan sendiri.

"Sistem T-Dome yang akan dipercepat pembangunannya ini bertujuan untuk membentuk sistem pertahanan udara yang ketat di Taiwan dengan pertahanan multi-lapis, deteksi tingkat tinggi, dan intersepsi yang efektif, guna melindungi nyawa dan properti warga negara," ujarnya.

Meskipun Presiden Lai tidak memberikan rincian teknis, kantor berita Reuters melaporkan bahwa menurut salah satu sumber, T-Dome akan dirancang menyerupai Iron Dome Israel, sebuah sistem pertahanan rudal.

Sistem pertahanan udara Taiwan saat ini sebagian besar didasarkan pada rudal Patriot buatan Amerika Serikat (AS) dan rudal Sky Bow yang dikembangkan di Taiwan.

Selain T-Dome, Taiwan juga baru saja meluncurkan rudal pertahanan udara terbarunya bulan lalu, yang dinamakan Chiang-Kong. Rudal ini dirancang untuk mencegat rudal balistik tingkat menengah dan mencapai wilayah udara yang lebih tinggi daripada Patriot.

Lai juga mengumumkan bahwa Taiwan bertekad untuk menghabiskan lebih banyak anggaran untuk pertahanan dan akan mengusulkan anggaran khusus untuk pengeluaran militer pada akhir tahun.

Langkah ini diambil karena Taiwan menghadapi China, yang memiliki militer jauh lebih besar, dilengkapi dengan senjata canggih baru seperti jet tempur siluman, kapal induk, dan berbagai rudal.

"Peningkatan belanja pertahanan memiliki tujuan; itu adalah kebutuhan yang jelas untuk melawan ancaman musuh dan kekuatan pendorong untuk mengembangkan industri pertahanan kita," ujar Lai.

Lai juga menyerukan agar China "melepaskan penggunaan kekuatan atau paksaan untuk mengubah status quo di Selat Taiwan."

Taiwan, yang diperintah secara demokratis, menghadapi tekanan militer dan politik yang kian membesar dari China, yang mengklaim pulau itu sebagai wilayahnya sendiri.


(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article Video: Militer AS Bocorkan Rencana China Serbu Taiwan

Read Entire Article
Kepri Bersatu| | | |