Sambut Presiden Baru, Mata Uang Won Langsung Terbang

1 day ago 3

Jakarta, CNBC Indonesia - Korea Selatan kini memiliki wajah baru sebagai presiden usai pemakzulan mantan presiden Yoon Suk Yeol. Komisi Pemilihan Umum Nasional (NEC) Korea Selatan secara resmi menyatakan kandidat Lee Jae-myung sebagai presiden baru negara itu.

"Masa jabatan presiden dimulai saat pemenangnya dikonfirmasi, jadi saya akan mengonfirmasikan waktunya sekarang. Waktu saat ini adalah 6:21 pagi. Komisi Pemilihan Umum Nasional dengan ini menyatakan Lee Jae-myung dari Partai Demokrat sebagai presiden terpilih," kata ketua NEC Roh Tae-ak, seperti dikutip AFP, Rabu (4/6/2025).

Setelah NEC menyetujui kemenangannya dalam sesi pleno, Presiden Lee Jae-myung secara resmi memulai masa jabatan lima tahunnya hari ini dan tanpa masa transisi. Ia memangku tugas kepresidenan, termasuk peran panglima tertinggi, dari penjabat Presiden Lee Ju-ho.

Lee disebut akan memangku jabatan dengan beban yang besar, mulai dari pertumbuhan ekonomi yang lambat dan perang dagang global hingga meningkatnya kekhawatiran atas hubungan militer antara Pyongyang yang bersenjata nuklir dan Moskow.

Lee diperkirakan akan memulai hari pertamanya dengan pengarahan telepon tradisional dari komandan tertinggi militer, yang secara resmi mengonfirmasi pengalihan kendali operasional negara.

Ia kemudian kemungkinan akan mengunjungi Pemakaman Nasional, tradisi lama yang dijalankan oleh para pendahulunya, termasuk Yoon. Lee juga akan dilantik dalam upacara pelantikan skala kecil di Majelis Nasional pada pukul 11 pagi waktu setempat.

Pergerakan Won Korea Selatan terhadap Dolar Amerika Serikat (AS)

Nilai tukar won Korea Selatan terhadap dolar AS mengalami penguatan pada pagi hari ini (4/6/2025) pukul 08:43 WIB sebesar 0,24% ke angka KRW 1.374,4/US$.

Sementara jika dibandingkan dengan periode Yoon Suk Yeol ketika pertama kali dilantik menjadi presiden, posisi won Korea Selatan terpantau lebih baik.

Sebagai catatan, Yoon Suk Yeol dilantik menjadi presiden Korea Selatan pada 10 Mei 2022 dan pada saat itu won Korea Selatan justru ditutup melemah 0,17% ke angka KRW 1.276,48/US$.

Sebagai tokoh dari Partai Demokrat, Lee dikenal dengan pendekatan ekonomi populis yang berfokus pada kesejahteraan masyarakat. Pergantian kepemimpinan hari ini bisa berdampak langsung pada nilai won Korea Selatan, tergantung pada kebijakan yang ia terapkan dan bagaimana pasar bereaksi terhadapnya.

Jika kebijakan yang diambilnya dianggap mendukung pertumbuhan ekonomi dan stabilitas politik, maka nilai won berpotensi menguat setidaknya hingga penutupan perdagangan hari ini.

Sebaliknya, jika terjadi ketidakpastian politik atau ekonomi, mata uang ini bisa mengalami pelemahan.

Selain faktor internal, kondisi global seperti hubungan dengan Korea Utara serta kebijakan perdagangan internasional juga berperan dalam pergerakan nilai won. Pasar biasanya merespons kepemimpinan baru dengan melihat langkah-langkah awal yang diambil oleh presiden, sehingga beberapa pekan pertama masa jabatannya menjadi krusial bagi stabilitas ekonomi.

Dengan dinamika ini, banyak pihak menantikan bagaimana kebijakan ekonomi Lee Jae-myung akan membentuk masa depan perekonomian Korea Selatan.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

(rev/rev)

Read Entire Article
Kepri Bersatu| | | |