Jakarta, CNBC Indonesia - Rusia dan Ukraina sepakat untuk kembali melakukan pertukaran tahanan skala besar tanpa adanya gencatan senjata. Kesepakatan ini dicapai melalui perundingan di Istanbul pada Senin (2/6/2025).
Laporan AFP, dikutip Selasa (3/6/2025), menyebut para negosiator utama dari kedua belah pihak mengonfirmasi mereka telah mencapai kesepakatan untuk menukar semua prajurit yang terluka parah serta semua pejuang yang ditangkap yang berusia di bawah 25 tahun.
"Kami sepakat untuk menukar semua tawanan perang yang terluka parah dan sakit parah. Kategori kedua adalah prajurit muda yang berusia 18 hingga 25 tahun," kata negosiator utama Ukraina dan Menteri Pertahanan Rustem Umerov kepada wartawan di Istanbul.
Negosiator utama Rusia Vladimir Medinsky mengatakan bahwa hal itu akan melibatkan "sedikitnya 1.000" di setiap pihak, melampaui pertukaran 1.000 untuk 1.000 tawanan perang yang disepakati dalam pembicaraan bulan lalu.
Kedua pihak juga sepakat untuk menyerahkan jenazah 6.000 tentara yang tewas, menurut Ukraina setelah perundingan.
Namun, Medinsky dari Rusia mengatakan bahwa Moskow akan menyerahkan 6.000 tentara Ukraina yang tewas secara sepihak, seraya menambahkan bahwa ia tidak tahu "apakah mereka memiliki jenazah di pihak mereka", tetapi Rusia akan menerimanya, jika memang ada.
Moskow tidak mengungkapkan berapa banyak tentaranya yang tewas, dengan ketat menjaga informasi apa pun tentang kerugian besar yang diderita selama invasi tiga tahun ke negara tetangganya tersebut.
Sayangnya tidak ada tanda-tanda gencatan senjata dalam kesepakatan itu. "Pihak Rusia terus menolak usulan gencatan senjata tanpa syarat," kata Wakil Menteri Luar Negeri Ukraina Sergiy Kyslytsya kepada wartawan setelah pembicaraan.
Rusia sendiri mengatakan telah menawarkan jeda terbatas dalam pertempuran.
"Kami telah mengusulkan gencatan senjata khusus selama dua hingga tiga hari di beberapa area garis depan," kata Medinsky. Ia menambahkan bahwa hal ini diperlukan untuk mengumpulkan jenazah tentara yang tewas dari medan perang.
Puluhan ribu orang dilaporkan telah tewas sejak Rusia menginvasi, dengan wilayah Ukraina timur dan selatan hancur dan jutaan orang terpaksa meninggalkan rumah mereka dalam krisis pengungsi terbesar di Eropa sejak Perang Dunia II.
(tfa/tfa)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Jembatan Rusia Meledak Jelang Perundingan Damai, 7 Orang Tewas
Next Article Video: Rusia Beri Sinyal Gencatan Senjata 30 Hari Dengan Ukraina