Ramai Industri Lokal Siap Bangkit Efek Gebrakan Purbaya

3 hours ago 1

Jakarta, CNBC Indonesia - Langkah Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa untuk menyetop impor balpres dan memberantas praktik thrifting ilegal dinilai menjadi titik balik bagi kebangkitan banyak subsektor industri tekstil nasional.

Sekretaris Jenderal Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI), Anggawira menyebut pembersihan pasar dari pakaian bekas impor akan langsung membuka peluang bagi lini usaha lokal yang selama ini terhimpit.

"HIPMI melihat langkah Pak Purbaya untuk menertibkan dan memberantas impor pakaian bekas ilegal sebagai kebijakan yang tepat dan strategis. Ini bukan hanya soal penegakan aturan perdagangan, tetapi juga soal kedaulatan industri nasional dan perlindungan konsumen," kata Anggawira kepada CNBC Indonesia, Jumat (14/11/2025).

Industri Garmen, Distro, hingga Wastra RI Bakal Bangkit

Menurut Anggawira, ada deretan subsektor yang berpotensi pulih ketika thrifting ilegal diberantas. Ia menyebut industri garmen dan apparel lokal menjadi salah satu yang mendapatkan ruang terbesar untuk tumbuh kembali. Mulai dari produsen kaos, kemeja, celana, jaket, hingga sweater, termasuk brand-brand lokal kecil dan UMKM yang selama ini kalah harga dan volume dari barang bekas impor.

Di sisi lain, industri distro dan clothing line anak muda juga dinilai akan kembali bergerak.

"Demand untuk brand lokal menguat, kepercayaan komunitas streetwear kembali terbentuk, dan produksi dalam negeri bisa naik signifikan," ujarnya.

Industri konveksi dan sablon, yang selama ini terdiri dari ratusan ribu hingga satu juta tenaga kerja nasional, juga disebut sangat terdampak oleh menjamurnya thrifting ilegal. Kini, dengan penertiban yang dilakukan pemerintah, peluang produksi dan ekspansi akan meningkat.

"Penertiban ini memberi ruang produksi lebih besar buat mereka," ucap dia.

Selain itu, industri tenun, wastra, batik kasual, dan fashion modest diperkirakan ikut terdorong. Pasar lokal yang sebelumnya dibanjiri barang bekas impor murah, kini bisa kembali dipenuhi produk dalam negeri. Brand wastra modern dan produk fesyen Nusantara disebut memiliki kesempatan untuk naik kelas.

Tak hanya itu, peritel fashion modern seperti Ramayana, Matahari, dan berbagai brand ritel nasional lainnya juga mendapat kesempatan bersaing lebih sehat. Menurut Anggawira, hilangnya dominasi barang bekas impor memberi ruang bagi retail lokal untuk kembali kompetitif.

"Merek-merek ritel nasional seperti Ramayana, Matahari, dan brand lokal lainnya kembali kompetitif. Pasar tidak diserbu barang bekas impor yang dijual murah lagi," ujarnya.

Bukan Hanya Distro, Deretan Bisnis Ini Juga Dapat Angin Segar

Selain bisnis distro dan event seperti JakCloth yang diprediksi pulih, HIPMI melihat ada lima sektor lain yang berpotensi tumbuh dalam ekosistem tekstil dan fesyen nasional.

Pertama, brand lokal berbasis online atau D2C fashion. Dengan pasar yang bersih dari pakaian bekas murah, pertumbuhan e-commerce fashion lokal dinilai lebih leluasa. Kedua, bisnis custom apparel dan merchandise komunitas. Menurut Anggawira, komunitas musik, otomotif, kampus, startup, hingga event kreatif akan kembali lebih banyak menggunakan produk lokal.

Ketiga, industri laundry profesional dan layanan perbaikan pakaian (fashion repair). Seiring meningkatnya penggunaan produk-produk baru, permintaan perawatan pakaian diperkirakan naik. Keempat, ekosistem tekstil hulu-hilir seperti pemintalan benang, pewarnaan, hingga finishing juga diperkirakan ikut bergerak karena permintaan meningkat.

Kelima, brand modest fashion dan busana muslim yang selama ini berkembang pesat. Tanpa tekanan thrifting ilegal, segmen ini dinilai bisa kembali dominan di pasar domestik.

Dengan berbagai peluang tersebut, Anggawira menegaskan pentingnya konsistensi pemerintah dalam menjalankan kebijakan pemberantasan thrifting ilegal. Menurutnya, ketegasan dan keberlanjutan kebijakan menjadi kunci untuk memulihkan ekosistem industri tekstil nasional secara utuh.

"Penegakan hukum yang konsisten dan edukasi publik sangat penting agar pasar kita kembali sehat dan kompetitif," pungkasnya.


(dce)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article Purbaya Tutup Peredaran Balpres, Thrifting di Pasar Senen Aman?

Read Entire Article
Kepri Bersatu| | | |