Rahasia Paviliun Indonesia di Osaka Expo 2025 Ramai Pengunjung

2 hours ago 1

Jakarta, CNBC Indonesia - Paviliun Indonesia telah mencuri perhatian di gelaran World Expo 2025 Osaka dengan memamerkan potensi, inovasi, dan budaya Indonesia. Tidak hanya itu, Paviliun Indonesia juga menjadi wadah bagi putra-putri terbaik bangsa yang terpilih menjadi liaison officer (LO).

Para LO berperan mengatur arus pengunjung di Paviliun Indonesia, mulai dari menyambut tamu, mendampingi delegasi, hingga menjelaskan potensi ekonomi dan budaya Indonesia kepada pengunjung dari berbagai negara. Profesionalisme para LO ini sudah dimulai sejak mereka mengikuti proses seleksi yang cukup ketat dan diasah dengan mengikuti beberapa pelatihan.

Konsul Jenderal RI Osaka John Tjahjanto Boestami mengatakan, citra hangat, terbuka dan penuh semangat dari para LO menjadikan pengunjung sangat terkesan dengan Paviliun Indonesia. "Paviliun Indonesia itu menjadi representasi nyata dari keramahan," ujarnya beberapa waktu lalu, ditulis Selasa (21/10/2025).

Dedikasi dan antusiasme para LO tidak hanya memastikan Paviliun Indonesia berjalan lancar, melainkan juga menciptakan suasana yang hangat dan interaktif. Energi positif dan keramahan para LO itu pun menjadi viral, hingga Paviliun Indonesia semakin dikenal dan mampu menarik pengunjung lebih dari 3,5 juta orang di akhir pelaksanaannya.

Christie Natali, salah satu LO Pavindo yang bertugas di bagian crowd control menangani berbagai urusan pengunjung, termasuk menjadi orang pertama yang menerima tamu VIP yang berkunjung ke Pavindo. "Jadi saya bagian untuk memastikan kalau semuanya itu lancar dan aman jaya," kata dia.

Para LO harus bersikap profesional menampilkan kreativitasnya untuk menarik perhatian pengunjung dengan ramah dan mampu berinteraksi dengan lugas, kreatif dan menarik. Melalui nyanyian Yoyaku Nashi de Suguhairiru yang berarti tidak perlu reservasi, langsung masuk saja, para LO menyambut pengunjung Expo 2025 Osaka, yang sebagian besar adalah warga Jepang.

Salah satu LO lainnya, Rades Saputra yang mengaku tidak bisa berbahasa Jepang, selalu memakai satu kata yang khas dari Bahasa Jepang, dan dia gunakan terus menerus saat menyapa pengunjung.

"Jadi kita tahu satu kata, misalnya 'merapat'. Itu kita pakai terus, kita mix and match jadi lagu, jadi lagu daerah, jadi apa segala macam, jadi menarik betul interaksi sama pengunjung," imbuh dia.

Tak sedikit pula pengunjung yang menyayangkan perpisahan dengan Pavindo dan para LO-nya. Upaya para LO yang senantiasa menghadirkan keramahan melalui tarian, senyum, sapa, dan keramahan ini, terbukti mampu menjadi perpanjangan tangan diplomasi budaya Indonesia, dengan memperlihatkan keberagaman yang menyatukan bangsa.


(rah/rah)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article Pertamina Bawa Budaya Tari Topeng Indramayu, Viral di Osaka Expo 2025

Read Entire Article
Kepri Bersatu| | | |