Putin Beri Ultimatum Keras, Sebut Para Pemipin Eropa Babi-Babi Kecil

11 hours ago 3

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Rusia Vladimir Putin kembali mengeluarkan pernyataan keras terkait perang di Ukraina, dengan menegaskan bahwa Moskow akan mencapai seluruh tujuan yang telah ditetapkan dalam apa yang disebutnya sebagai "operasi militer khusus", terlepas dari sikap Barat maupun proses diplomasi yang tengah berlangsung.

Berbicara dalam pertemuan tahunan dengan Kementerian Pertahanan Rusia, Putin mengatakan target operasi militer tersebut akan dicapai "tanpa syarat". Ia memperingatkan bahwa jika tidak ada kemauan untuk berunding secara serius, Rusia akan memilih jalur militer.

"Jika mereka tidak menginginkan diskusi yang substantif, maka Rusia akan membebaskan tanah-tanah historisnya di medan perang," katanya, dilansir The Guardian, Kamis (18/12/2025).

Dalam pidatonya, Putin juga menyalahkan Amerika Serikat atas meletusnya konflik bersenjata di Ukraina. Ia menuding pemerintahan AS sebelumnya secara sengaja mendorong situasi menuju perang terbuka.

Putin mengeklaim Washington meyakini Rusia bisa dilemahkan atau bahkan dihancurkan dalam waktu singkat. Menurutnya, perhitungan tersebut menjadi dasar kebijakan AS yang memperburuk eskalasi konflik.

Ia kemudian melancarkan kritik tajam terhadap para pemimpin Eropa, yang ditudingnya ikut mendukung kebijakan pemerintahan Presiden AS Joe Biden saat itu.

"Babi-babi kecil Eropa langsung ikut bekerja bersama pemerintahan Amerika sebelumnya, berharap bisa meraup keuntungan dari runtuhnya negara kami," ujar Putin.

Pernyataan keras tersebut disampaikan di tengah klaim pejabat Amerika Serikat bahwa perundingan terbaru dengan Ukraina di Berlin telah menyelesaikan sekitar 90% isu paling sulit. Namun demikian, laporan tersebut juga menyebutkan bahwa keraguan besar masih menyelimuti kesiapan Putin untuk berkompromi terkait tuntutan-tuntutan luas Rusia.

Putin selama ini berulang kali menegaskan bahwa Kyiv harus menyerahkan sisa wilayah Donbas bagian timur yang masih berada di bawah kendali Ukraina. Tuntutan ini, menurut laporan, pada beberapa kesempatan tampak mendapat dukungan dari Gedung Putih, tetapi ditolak mentah-mentah oleh Ukraina.

Selain itu, Moskow juga mendesakkan sejumlah persyaratan lain, termasuk pembatasan ketat terhadap kemampuan militer Ukraina, larangan kehadiran pasukan Barat di wilayah Ukraina, serta penghentian dukungan militer Barat kepada Kyiv.

Dalam pernyataan terpisah pada Rabu, Putin juga membantah tudingan bahwa Rusia berencana menyerang wilayah NATO. Ia justru menuduh aliansi tersebut sedang mempersiapkan konfrontasi militer dengan Rusia dalam jangka menengah.

Menurut Putin, NATO telah mulai bersiap menghadapi kemungkinan konflik militer dengan Rusia, dengan horizon waktu mengarah ke tahun 2030.

(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]

Read Entire Article
Kepri Bersatu| | | |