PSI Kritik Sampah di Tangsel Cuma Ditutup Terpal: Tak Selesaikan Masalah

7 hours ago 3

Jakarta -

Ketua Fraksi PSI DPRD Kota Tangerang Selatan, Alexander Prabu menyoroti tumpukan sampah di pinggir jalan Ciputat hingga Serpong yang hanya ditutup dengan terpal. Ia menilai solusi yang diterapkan oleh Pemkot Tangsel hanya untuk jangka pendek.

"Penutupan itu untuk solusi sementara, ya ini karena Cipeucang. Dan ini tidak akan menyelesaikan masalah, saya minta wali kota untuk segera menuntaskan sampah tersebut," kata Alex kepada wartawan Selasa (16/12/2025).

Alex meminta Pemkot Tangsel berdiskusi dengan para pengembang di wilayah Tangsel terkait solusi masalah sampah. Ia juga mendorong Pemkot Tangsel bekerja sama dengan daerah lain untuk penampungan sampah warga.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sembari menunggu PSEL (Pengolahan Sampah menjadi Energi Listrik) 2029, saya, kami, Ketua Fraksi PSI meminta wali kota cepat mencari kerja sama untuk pembuangan TPA di Kabupaten Tangerang mungkin yang paling memungkinkan, atau sekitar area Bogor atau bagaimana. Karena ini tidak mungkin lagi Cipeucang dimuatin terus," ungkapnya.

"Tangsel ada 3 pengembang besar, coba mereka diajak kerja bareng untuk sama menanggulangi sampah di Tangsel. Nggak usah malu-malu akui aja, dengan 1000 ton/hari nggak akan mampu dengan open damping, sembari menunggu PSEL 2029 itupun kalo nggak ada kendala," ucapnya.

Pemerintah Kota Tangerang Selatan diketahui menutup sampah yang menumpuk di dekat flyover Ciputat dan Puskesmas Serpong dengan terpal. Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Tangsel, Bani Khosyatullah, menjelaskan penutupan dan penyemprotan dengan bahan khusus merupakan penanganan sementara. Selain itu, Pemkot memastikan proses pengangkutan dan pengelolaan sampah berjalan optimal.

"Penutupan dengan terpal dan penyemprotan ini kami lakukan agar dampak bau dapat ditekan, khususnya bagi warga di sekitar lokasi. Ini adalah bagian dari penanganan cepat agar situasi tetap terkendali dan tidak mengganggu aktivitas masyarakat," ujarnya pada Senin (15/12/2025).

Pemkot menggunakan cairan ramah lingkungan yang berfungsi menekan aroma tidak sedap sekaligus menjaga kebersihan area sekitar tumpukan sampah. Petugas juga terus disiagakan untuk memantau kondisi lapangan secara berkala.

(dwr/eva)

Read Entire Article
Kepri Bersatu| | | |