Prabowo Resmikan Pabrik Petrokimia di Cilegon Milik PT LCI, Terbesar Se-ASEAN

2 hours ago 1

Jakarta -

Presiden Prabowo Subianto meresmikan pabrik petrokimia milik PT Lotte Chemical Indonesia (LCI) di Cilegon, Banten. Dalam kesempatan itu, Prabowo meminta para pihak terkait terus menjaga kepercayaan dan keamanan bagi investasi yang masuk ke dalam negeri.

"Dengan mengucap bismillahirrahmanirrahim pada pagi hari ini, Kamis, 6 November 2025, saya Prabowo Subianto, Presiden Republik Indonesia, meresmikan pabrik Lotte Chemical Indonesia," kata Prabowo saat meresmikan PT LCI, di Cilegon, Banten, Kamis (6/11/2025).

Dalam peresmian ini, Prabowo didampingi Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia, Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM Rosan Perkasa Roeslani, hingga Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam sambutannya, Prabowo menyampaikan investasi asing memberikan manfaat besar bagi Indonesia. Karena itu, ia menekankan pentingnya menjaga kepercayaan dan kenyamanan para investor.

"Dukung investasi asing yang memberi manfaat bersama. Kehormatan kita adalah menjadi mitra yang baik bagi siapa pun, apalagi mitra dari luar negeri. Mereka datang ke sini membawa uang hasil kerja keras, dan mempercayakannya kepada kita. Maka kita harus mengamankannya," kata Prabowo.

Prabowo menambahkan pemerintah dan masyarakat Indonesia harus menciptakan suasana yang kondusif agar para investor merasa nyaman berusaha di Tanah Air.

"Jaga mereka supaya nyaman. Mereka datang, kita terima dengan baik," ujarnya.

Diketahui, PT Lotte Chemical Indonesia (LCI) merupakan pabrik petrokimia yang berlokasi di kawasan industri Cilegon, Banten. Pabrik ini dirancang untuk memproduksi 1 juta ton ethylene, 520 ribu ton propylene, dan 250 ribu ton polypropylene per tahun.

Proyek Lotte Chemical Indonesia New Ethylene (LINE) merupakan bagian dari kompleks petrokimia terintegrasi yang masuk daftar Proyek Strategis Nasional (PSN). Inisiatif ini sejalan dengan visi Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, khususnya dalam agenda hilirisasi sumber daya alam untuk memperkuat pertumbuhan ekonomi, mengurangi ketergantungan impor, serta memperluas ekspor produk industri kimia dasar.

Proyek LINE menjadi pabrik naphtha cracker pertama di Indonesia dalam 30 tahun terakhir, dengan nilai investasi mencapai USD 3,9 miliar atau sekitar Rp 62,4 triliun. Investasi ini menjadikannya salah satu proyek terbesar di sektor petrokimia Asia Tenggara dan menandai lompatan besar bagi industrialisasi nasional.

(aik/eva)

Read Entire Article
Kepri Bersatu| | | |