Jakarta, CNBC Indonesia - Perang baru yang dilancarkan Presiden Amerika Serikat (AS) terhadap kartel narkoba di Karibia, makin banyak makan korban. Dalam update terbaru, AFP, Jumat (7/11/2025), total 70 orang telah tewas dalam serangan militer AS ke kapal-kapal yang diduga pengedar narkoba.
Kamis, pasukan AS menyerang sebuah kapal baru dan menewaskan tiga orang. Perlu diketahui, Amerika mulai melakukan serangan sejak awal September, dengan menyasar kapal-kapal di Karibia dan Pasifik timur, meski dikritik ahli karena dianggap "pembunuhan di luar hukum".
Menteri Perang AS, Kepala Pentagon, Pete Hegseth merilis rekaman udara terbaru dari serangan AS di X. Ia menyebut serangan terjadi di perairan internasional dan menargetkan sebuah kapal yang dioperasikan oleh organisasi teroris terdaftar".
"Kepada semua teroris narkotika yang mengancam tanah air kita: jika kalian ingin tetap hidup, hentikan perdagangan narkoba," tulisnya.
"Jika kalian terus memperdagangkan narkoba yang mematikan, kami akan membunuh kalian," katanya lagi.
Seperti beberapa video sebelumnya yang dirilis oleh pemerintah AS. Namun sebagian kapal dikaburkan karena alasan yang tidak dijelaskan.
Serangan AS sejauh ini telah menghancurkan setidaknya 18 kapal, 17 kapal dan sebuah kapal semi-submersible. Tetapi Washington belum mempublikasikan bukti konkret apa pun bahwa targetnya menyelundupkan narkotika atau menimbulkan ancaman bagi Amerika Serikat.
Pemerintahan Presiden Donald Trump telah membangun pasukan yang signifikan di Amerika Latin, sebagai kampanye untuk memberantas perdagangan narkoba. Sejauh ini, mereka telah mengerahkan enam kapal Angkatan Laut di Karibia, mengirim pesawat tempur siluman F-35 ke Puerto Riko, dan memerintahkan gugus tugas kapal induk USS Gerald R. Ford ke wilayah tersebut.
Pemerintah dan keluarga korban tewas dalam serangan AS mengatakan banyak korban tewas adalah warga sipil, terutama nelayan. Pemerintah Venezuela, kebanyakan kapal yang dihancurkan berasal, telah berulang kali menuduh Trump berusaha menggulingkan Presiden Nicolas Maduro.
Maduro sendiri didakwa atas tuduhan narkoba di AS. Pesawat pengebom AS juga telah melakukan unjuk kekuatan di dekat Venezuela, terbang di atas Laut Karibia di lepas pantai negara itu setidaknya empat kali sejak pertengahan Oktober.
Selain Venezuela, Kolombia juga menjadi sasaran Trump. Ia menyebut Presiden Gustavo Petro, sebagai seorang gembong narkoba ilegal, membiarkan budidaya narkotika dalam skala besar di negaranya.
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article
Awas! Trump Akhirnya Deklarasi 'Perang' Dengan Kelompok Ini


















































