Jakarta, CNBC Indonesia - Paramount Skydance resmi meluncurkan hostile bid (penawaran pengambilalihan) untuk mengakuisisi Warner Bros Discovery (WBD). Sebelumnya perusahaan itu kalah dari Netflix dalam perebutan aset studio dan streaming yang sudah berlangsung selama beberapa bulan.
Dalam pengumuman Senin waktu AS, Paramount menyatakan akan langsung menyodorkan penawaran kepada para pemegang saham WBD, tunai US$30 (Rp 500.000) per saham. Penawaran ini sama sebelumnya dengan yang ditolak WBD, dengan valuasi perusahaan mencapai US$108,4 miliar.
Penawaran jumbo ini didukung pendanaan ekuitas dari keluarga Ellison, firma investasi RedBird Capital, serta komitmen utang sebesar US$54 miliar dari Bank of America, Citi, dan Apollo Global Management. Sejumlah investor asal Timur Tengah juga masuk sebagai penyokong ekuitas, termasuk Saudi Arabia Public Investment Fund (PIF), Abu Dhabi's L'imad Holding Company, dan Qatar Investment Authority (QIA).
Keterlibatan Affinity Partners, perusahaan investasi milik Jared Kushner, menantu Presiden AS Donald Trump, juga dikonfirmasi. Seluruh investor luar negeri disebut tidak akan memiliki hak tata kelola, termasuk kursi dewan, sehingga transaksi ini berada di luar yurisdiksi komite investasi asing AS (CFIUS).
"Kami di sini untuk menyelesaikan apa yang kami mulai," ujar CEO Paramount Skydance, David Ellison, menegaskan pihaknya berniat menuntaskan proses akuisisi WBD meski sebelumnya kalah dalam proses penawaran, dikutip CNBC International, Selasa (9/12/2025).
Pasca pengumuman, saham Paramount diketahui melonjak 9%. Sementara WBD naik sekitar 4% dan Netflix turun 3%.
Paramount vs Netflix?
Paramount sebenarnya sudah mengajukan tiga penawaran sejak September ke WBD. Bahkan ini dilakukan sebelum kemudian WBD membuka proses penjualan formal yang menarik banyak peminat, termasuk Netflix.
Namun Jumat lalu, Netflix mengumumkan kesepakatan pembelian aset studio dan layanan streaming WBD dengan kombinasi kas dan saham senilai US$27,75 per saham atau total sekitar US$72 miliar. Sebaliknya, Paramount mengajukan penawaran untuk seluruh WBD, termasuk jaringan TV seperti CNN dan TNT Sports.
"Kami menawarkan US$17,6 miliar lebih banyak dalam bentuk tunai dibandingkan kesepakatan dengan Netflix," tegas Ellison.
Ellison sendiri mengungkap ia menghargai aset TV linear WBD sebesar US$1 per saha. Padahal, manajemen WBD secara internal menilai aset tersebut sekitar US$3 per saham.
Ia juga mengatakan sudah mengubah tawaran sesuai permintaan WBD pada awal Desember dan menaikkan penawaran menjadi US$30 per saham. Namun tidak pernah mendapat respons dari CEO WBD, David Zaslav.
Di sisi lain, Ellison juga mengatakan sempat mengirim pesan teks kepada Zaslav bahwa US$30 bukan penawaran final. Ia mengatakan Paramount masih siap meningkatkan harga.
Keterlibatan Trump
Sementara itu, Ellison menegaskan proses persetujuan regulasi untuk Paramount akan lebih cepat dibanding dengan saingannya Netflix. Karena ukuran perusahaan lebih kecil dan memiliki hubungan baik dengan pemerintahan Trump
"Trump percaya pada kompetisi. Kombinasi kami akan menjadi pesaing nyata untuk Netflix dan Amazon," tegasnya.
Sebaliknya, ia menilai akuisisi Netflix dan WBD sulit lolos regulasi. Ia berujar ini tidak akan kompetitif.
"Membiarkan layanan streaming nomor 1 bergabung dengan nomor 3 adalah tindakan antikompetitif."
Sebelumnya, laporan CNBC Internasional memang menyebut pemerintahan Trump memandang kesepakatan Netflix dengan skeptis. Trump juga mengatakan pangsa pasar dapat menjadi "masalah".
Netflix sepakat membayar US$5,8 miliar jika kesepakatan gagal disetujui regulator. WBD juga setuju membayar US$2,8 miliar jika memilih batal dan beralih ke penawaran lain.
Respons Netflix
Sementara itu, pimpinan Netflix tetap mempromosikan kesepakatan tersebut sebagai langkah positif. Co-CEO Greg Peters mengatakan konten Warner Bros dan HBO Max sangat melengkapi bisnis Netflix.
"Paramount bicara soal US$6 miliar sinergi. Dari mana sinergi berasal? Dari pemangkasan pekerjaan. Kami tidak memangkas, kami menciptakan pekerjaan," tegas Co-CEO Ted Sarandos menyinggung isu pemutusan hubungan kerja (PHK).
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]


















































