Peneliti Hidupkan Kembali Wajah Wanita 10.500 Tahun

18 hours ago 4

Jakarta, CNBC Indonesia - Dalam sebuah penelitian, para peneliti berhasil menggambarkan wajah wanita di masa lalu dengan DNA kuno dari hasil temuan kerangka puluhan tahun lalu. Hasilnya disebut berhasil menjawab asumsi yang ada sebelumnya.

Penelitian dari Universitas Ghent menemukan wanita dari 10.500 lalu tersebut berusia sekitar 35-60 tahun dengan mata berwarna biru. Sementara kulitnya sedikit lebih terang dibandingkan kebanyakan manuai dari periode Mesolitkium di Eropa Barat, dikutip dari CNN Internasional, Senin (23/6/2025).

Arkeolog dari Universitas Ghent, Isabelle De Groote mengatakan wanita itu dari kelompok populasi yang sama dengan Manusia Cheddar, mereka hidup di wilayah yang sekarang menjadi Inggris namun dengan kulit yang lebih terang.

Temuan tersebut juga menantang asumsi sebelumnya mengenai pemburu dan peramu Eropa memiliki susunan genetik yang sama. De Groote mengatakan adanya variasi cukup besar soal warna kulit dari populasi yang berbeda.

"Dia juga punya hidung dengan pangkal yang tinggi, seperti Cheddar Man. Dia punya alis yang tegas meski seorang perempuan," jelasnya.

Terkait warna kulit, ini agak mengejutkan untuk arkeolog dari kampus yang sama dengan para peneliti, Philippe Crombe. Menurutnya, DNA kuno yang dianalisis selama ini memiliki genetiik yang sama.

"Jadi ini sedikit mengejutkan, namun di sisi lain memang sudah diduga wilayah Eropa Barat luas memiliki beberapa variabilitias, seperti yang terjadi sekarang," kata Crombe.

Dia menambahkan DNA dengan kualitas cukup baik diambil dari tengkorak wanita membuat hasil rekonstruksi sangat terperinci.

Fosil wanita itu ditemukan tahun 1988-1989 di gua Margaux Dinant. Terdapat fosil delapan wanita lain dalam situs.

De Groote menjelaskan banyak kerangka ditaburi oker yang terkait dengan ritual atau perilaku simbolis. Temuan lainnya sebagian besar jenazah ditutupi pecahan batu dan satu orang dengan bekas luka sayatan di bagian tengkorak yang dibuat usai kematiannya.

Gua pemakaman itu, dia menambahkan, telah digunakan beberapa ratus. Membuatnya banyak dikunjungi orang-orang sebagai pemburu-pengumpul yang hidupnya berpindah-pindah.


(dem/dem)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article Kabar Manusia Flores Masih Berkeliaran Picu Perdebatan Ahli Dunia

Read Entire Article
Kepri Bersatu| | | |