FOTO
CNBC Indonesia/Faisal Rahman, CNBC Indonesia
22 September 2025 11:39

Buruh yang akan melakukan unjuk rasa mulai terlihat berdatangan di depan Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (22/9/2025). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)

Dalam aksi unjuk rasa kali ini buruh yang menggelar aksi turun ke jalan alias demo, membawa 6 tuntutan salah satunya sahkan RUU Ketenagakerjaan. (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)

"Jumlah peserta aksi pada hari ini di depan gedung DPR adalah lebih dari 5.000 orang dariJabodetabek. Yaitu anggota dari KSPI dan KSPSI AGN (Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) yang dipimpin Andi Gani Nena Wea), dan juga anggota partai buruh. Tuntutan diajukan ada 3," kata Said Iqbal dalam keterangannya, Senin (22/9). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)

Pantau CNBC Indonesia dilokasi para buruh peserta aksi mulai berdatangan sejak pukul 08.00 WIB. (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)

Sebuah spanduk berukuran cukup besar juga telah terpasang pada pagar Gedung DPR RI. (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)

Mengenai RUU Ketenagakerjaan, Said Iqbal menyoroti lambatnya pembentukan Undang-Undang ini padahal sudah setahun berlalu sejak MK atas Perkara Nomor 168/PUU-XXI/2023. (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)

"Aksi ini adalah lanjutan dari aksi sebelumnya dan akan terus diperbesar bila pemerintah tidak mengindahkan tuntutan daripada aksi ini," ucap Said Iqbal. (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)

"Dan langkah-langkah selanjutnya, kami menggunakan strategi konsep lobi dan aksi. Kami sudah persiapan konsep RUU, sudah mempersiapkan konsep kenaikan upah dan lain-lain termasuk supremasi sipil. Lobi kami lakukan kepada pemerintah DPR dan stakeholder lain. Dan aksi adalah jalan yang kami pilih untuk mengingatkan pemerintah dan DPR agar tidak main-main dengan tuntutan kami," pungkas Said Iqbal. (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)