Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memperkirakan total kebutuhan anggaran pemulihan bencana di Sumatera menyentuh angka Rp 51,82 triliun.
Estimasi anggaran rehabilitas ini dilaporkan Kepala BNPB Suharyanto ke Presiden Prabowo Subianto dalam Rapat Terbatas Terkait Penanganan dan Pemulihan Bencana Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat, Minggu (7/12/2025) malam.
"Secara nasional Bapak Presiden, dari Kementerian PU dengan penjumlahan yang dilakukan, dari 3 provinsi, estimasi yang diperlukan dana adalah sekian Bapak Presiden, Rp 51,82 triliun," kata Suharyanto, dikutip Selasa (9/12/2025).
Dari estimasi tersebut, Aceh memerlukan dana paling besar, yakni Rp 25,41 triliun. Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa buka suara perihal besaran ini. Dia menilai masalah rehabilitas menjadi lingkup Presiden dan BNPB.
Namun, dia memastikan ketersediaan dana hingga Rp60 triliun untuk mendukung penanganan bencana banjir bandang dan longsor yang melanda sejumlah wilayah di Sumatra. Dana tersebut diperoleh melalui langkah efisiensi anggaran negara, bukan pemotongan program prioritas.
Dia meminta semua pihak tidak khawatir soal anggaran. Purbaya berjanji akan menyisir baik APBN dan tidak akan asal potong anggaran untuk pemenuhan dana rehabilitasi dan penanganan bencana.
"Jadi gak usah terlalu khawatir, anggarannya ada. Bukan dari potongan anggaran tapi dari mengurangi kegiatan-kegiatan yang gak jelas. Rapat gak jelas, yang jelas sih gak apa-apa ya," tegasnya.
"Jadi kita disisir. Begitu APBN-nya selesai kita sisir semuanya. Kita gak mau ngulangin lagi seperti tahun lalu, gimana kita potong aja asal potong. Untung dari situ masih ada cadangan, jadi gak usah khawatir," ujarnya.
(haa/haa)
[Gambas:Video CNBC]


















































