Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah tengah menyiapkan regulasi terkait Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk daerah terdampak banjir bandang dan longsor yang menerjang tiga provinsi di Sumatra yakni Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto menjelaskan bahwa Presiden Prabowo Subianto memberikan arahan untuk segera menyiapkan regulasi mulai dari penyelesaian hapus buku hingga pemberian KUR yang dimulai ulang dengan bunga lebih rendah khusus bagi wilayah terdampak.
"Kebijakan ini sedang disiapkan dan kemudian juga disiapkan penyaluran baru ke depan," ujar Airlangga saat ditemui di Bursa Efek Indonesia, Jumat (12/12/2025).
Airlangga menjelaskan kebijakan tersebut ditujukan untuk memberikan ruang bagi debitur KUR, mencegah kenaikan klaim penjaminan, serta menyiapkan regulasi yang diperlukan.
Tak hanya itu, regulasi KUR ini diharapkan dapat menjaga stabilitas dan mendorong pemulihan kembali perekonomian di wilayah terdampak.
"Dan juga untuk menjaga stabilitas dan mendorong kembali restart daripada perekonomian di daerah pertama. Tentu semua itu akan dilakukan segera sesudah tanda berdarurat dan pemulihan daripada infrastruktur di wilayah," ujarnya.
Sebagai informasi, Kementerian Pekerjaan Umum (PU) mencatat ada sebanyak 1.666 titik kerusakan infrastruktur di tiga provinsi akibat bencana banjir bandang dan longsor.
Wakil Menteri PU, Diana Kusumastuti mengatakan pihaknya telah melakukan identifikasi terhadap kerusakan infrastruktur yang terjadi di Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat.
"Kami sudah identifikasi di lokasi bencana pada 3 provinsi di Sumatra, tercatat ada 1.666 titik kerusakan," kata Diana dalam paparannya di rapat kerja (raker) bersama Komisi V DPR RI, Senin (8/12/2025).
Lebih rinci, Diana menjelaskan ada sekitar 477 titik kerusakan di Aceh, 275 titik di Sumatra Utara, dan 914 titik di Sumatra Barat. Adapun di Aceh, kerusakaan didominasi oleh banjir tanggul kritis 143 titik, longsor 46 titik, dan banjir tanggul jebol ada 36 titik. Sedangkan di Sumatra Utara, longsor sebanyak 113 titik, jalan tergenang 17 titik, dan jalan putus ada sebanyak 13 titik. Di Sumatra Barat, kerusakan imbas longsor sebanyak 203 titik, banjir sebanyak 119 titik, dan jembatan tergerus ada sebanyak 56 titik.
Tak hanya itu saja, masih terdapat sejumlah ruas jalan nasional non-tol yang masih terputus dan belum bisa dilalui. Di Aceh, ada jalan Merudu sampai batas Pidie Jaya/Bireuen, Kota Bireuen sampai batas Aceh Utara, dan Bireuen sampai batas Bener Meriah.
"Lalu ada Bireuen dan Bener Meriah, Aceh Tengah, kemudian Gayo Luwes dan Aceh Tenggara. Kemudian Aceh Tengah, Nagan Raya, Geumpang, Pameo, dan juga Genting Gerbang sampai ke Uning," paparnya.
Lalu di Sumatra Utara, antara lain ada jalan Tarutung-Sibolga, Tarutung-Sipirok, dan Sibolga-Batangtoru, hingga Batangtoru-Singkuang. Sedangkan di Sumatra Barat, ada ruas Jalan batas Kota Padang Panjang-Sicincin.
"Ini mudah-mudahan kami tetap untuk berupaya untuk bisa menembus bersama-sama dengan TNI Polri," ucap Diana.
(haa/haa)
[Gambas:Video CNBC]


















































