Pemerintah Minta Maaf ke Driver Ojol Satu Indonesia, Ada Apa?

5 hours ago 3

Jakarta, CNBC Indonesia - Para pekerja ojek online (ojol) mendapat permintaan maaf langsung dari pemerintah melalui Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli.


Permohonan maaf itu terkait penyaluran Bantuan Hari Raya (BHR) saat Lebaran baru-baru ini, yang dinilai belum maksimal. Yassierli mengakui kebijakan terkait BHR yang tertuang dalam Surat Edaran (SE) terkait Tunjangan Hari Raya (THR) dirumuskan secara terburu-buru.

"Saya mohon maaf kalau BHR kemarin saya dan Pak Wamen itu belum optimal, tapi dari awal saya sudah sampaikan kita harus maju," kata Yassierli pada Jumat (9/5)

Yassierli mengatakan proses pembentukan aturan terkait BHR sangat kejar-kejaran dengan waktu. Hal ini akan menjadi evaluasi untuk ke depannya.

Lebih lanjut, Yassierli mengatakan pemerintah turut memperhatikan kemampuan finansial perusahaan transportasi online. Ia mengatakan peluang untuk menyalurkan BHR ke driver ojol akan lebih berkurang jika pemerintah tidak segera menerbitkan kebijakan.

Dalam kesempatan itu, Yassierli juga bercerita ada profesor yang menyebutnya bodoh karena merumuskan kebijakan BHR untuk driver ojol. Pasalnya, hingga kini belum ada negara lain yang melaksanakan kebijakan serupa.

Kendati begitu, pemerintah tetap menerapkan kebijakan itu demi menjamin kesejahteraan bagi para driver ojol. 

"Ya saya katakan ini bukan masalah contoh [dari negara lain]. Ini adalah DNA bangsa kita. Itu adalah kepedulian saat hari keagamaan. Jangan ditanya ke saya, ini best practice atau buku manajemen mana? Saya enam tahun tinggal di Amerika saya katakan. Jadi kalau bicara tentang teori manajemen Amerika saya tahu," lanjutnya.

Sebagai informasi, penyaluran BHR untuk driver ojol sempat diwarnai kontroversi. Pasalnya, beberapa driver ojol mengaku mendapat BHR sebesar Rp 50.000 dengan masa kerja bertahun-tahun, sehingga dinilai tidak manusiawi.

Para penyedia transportasi online seperti Gojek dan Grab sudah menjelaskan terkait BHR sebesar Rp 50.000 yang diterima beberapa driver ojol. Keduanya mengatakan nominal BHR tidak seragam dan ditentukan oleh beberapa faktor. Salah satu yang menjadi penentu adalah tingkat keaktifan dan produktivitas para pekerja ojol.


(fab/fab)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Ancaman Siber di Balik Adopsi Cloud AI, Apa Solusinya?

Read Entire Article
Kepri Bersatu| | | |