Mobil Bensin Bakal Tutup Usia Gara-gara Temuan Peneliti Korea

2 days ago 9

Jakarta, CNBC Indonesia - Peneliti asal Korea Selatan (Korsel) berhasil menemukan mobil listrik dengan baterai berbahan silikon. Hal ini memungkinkan mobil melaju 1.000 km dalam satu kali pengisian daya atau charge.

Secara rinci, penemuan ini ditemukan tim peneliti dari Pohang University of Science and Technology. Mereka awalnya memfokuskan bagaimana mobil listrik mampu melaju dengan jarak yang jauh, sehingga menambah daya tarik bagi para calon pengguna yang beralih dari kendaraan berbahan bakar fosil.

Fokus penelitian adalah material silikon. Material silikon banyak diteliti untuk digunakan dalam pembuatan baterai karena tersedia melimpah berbagai belahan dunia. Namun, silikon juga punya karakter yang membuatnya bermasalah.

Ukuran elemen silikon bisa bertambah besar hingga tiga kali saat dicas, kemudian menyusut kembali. Karena itu, kebanyakan penelitian mencoba membuat baterai dengan material silikon berbentuk partikel nano yang ukurannya sangat kecil.

Permasalahannya, ongkos untuk memproduksi partikel nano sangat mahal dan prosesnya sangat kompleks.

Peneliti dari Pohang punya pendekatannya yang berbeda. Mereka justru menggunakan partikel silikon berkurang 1.000 kali lebih besar, yaitu dalam skala mikro. Elemen ukuran ini lebih mudah dan murah untuk diproduksi dengan densitas energi yang lebih lega.

Peneliti kemudian mencari solusi dari masalah kembang-kempis partikel silikon. Mereka menggunakan gel polimer elektrolit yang bentuknya berubah ketika elemen silikon berubah bentuk. Gel ini kemudian diikat secara kimia dengan radiasi lewat tembakan elektron. Hasilnya, adalah ikatan yang stabil meskipun partikel silikon kembang-kempis.

Bahkan, kestabilan baterai silikon buatan para peneliti setara dengan baterai lithium-ion standar, dengan densitas energi 40 persen lebih besar.

"Kami menggunakan anoda mikro-silikon, hasilnya tetap baterai yang stabil. Riset ini membawa kita lebih dekat ke sistem baterai lithium-ion densitas-energi-tinggi," kata Park Soojin dari Pohang University.

Para peneliti menyatakan baterai rancangan mereka bisa dengan mudah diaplikasikan.


(tps/tps)

Saksikan video di bawah ini:

Asosiasi: Tanpa Pengawas, UU Perlindungan Data Pribadi Akan "Mandul"

Next Article Punya Banyak Fitur Canggih, Mobil Listrik VF e34 Siap Kuasai Pasar RI

Read Entire Article
Kepri Bersatu| | | |