Menyemut, Ramai-Ramai Warga Mudik Usai Negara Dikuasai Pemberontak

2 hours ago 1
Warga asing yang terjebak selama bentrokan antara anggota Gerakan Aliansi Fleuve Congo AFC-M23 yang merebut kota Uvira dari Angkatan Bersenjata Republik Demokratik Kongo (FARDC), mengantre untuk menyeberangi titik perbatasan di Uvira, di tepi Danau Tanganyika, di provinsi Kivu Selatan, Republik Demokratik Kongo, 14 Desember 2025. (REUTERS/Stringer)

Puluhan warga negara Burundi yang terperangkap di kota Uvira, Kongo Timur, mulai menyeberang kembali ke negaranya pada Minggu (14/12/2025) setelah pihak berwenang membuka perbatasan untuk sementara waktu. Hal ini dikatakan sejumlah saksi mata. (REUTERS/Stringer)

Warga asing yang terjebak selama bentrokan antara anggota Gerakan Aliansi Fleuve Congo AFC-M23 yang merebut kota Uvira dari Angkatan Bersenjata Republik Demokratik Kongo (FARDC), mengantre untuk menyeberangi titik perbatasan di Uvira, di tepi Danau Tanganyika, di provinsi Kivu Selatan, Republik Demokratik Kongo, 14 Desember 2025. (REUTERS/Stringer)

Uvira sebelumnya direbut oleh kelompok pemberontak M23. Ini memicu ketidakpastian keamanan di wilayah tersebut. (REUTERS/Stringer)

Warga asing yang terjebak selama bentrokan antara anggota Gerakan Aliansi Fleuve Congo AFC-M23 yang merebut kota Uvira dari Angkatan Bersenjata Republik Demokratik Kongo (FARDC), mengantre untuk menyeberangi titik perbatasan di Uvira, di tepi Danau Tanganyika, di provinsi Kivu Selatan, Republik Demokratik Kongo, 14 Desember 2025. (REUTERS/Stringer)

Di pos perbatasan Gatumba, yang terletak di sebelah barat ibu kota Burundi, Bujumbura, tampak antrean panjang orang-orang yang membawa tas serta barang-barang rumah tangga. Mereka terdiri dari pedagang, buruh, dan pekerja lain yang selama ini rutin menyeberang antara Kongo dan Burundi untuk mencari nafkah. (REUTERS/Stringer)

Warga asing yang terjebak selama bentrokan antara anggota Gerakan Aliansi Fleuve Congo AFC-M23 yang merebut kota Uvira dari Angkatan Bersenjata Republik Demokratik Kongo (FARDC), mengantre untuk menyeberangi titik perbatasan di Uvira, di tepi Danau Tanganyika, di provinsi Kivu Selatan, Republik Demokratik Kongo, 14 Desember 2025. (REUTERS/Stringer)

“Saya akan pulang untuk menemui anak-anak saya. Saya senang karena mereka mengizinkan kami pulang,” kata Emeline Ndikuma, salah satu warga Burundi, saat ditemui di perbatasan. “Banyak orang di sini sudah sangat kelaparan. Kami tidak makan, kami tidak minum, dan kami tidak punya tempat untuk tidur,” ujar Aloyse Beremana, seorang pengungsi yang kembali ke Burundi. (REUTERS/Stringer)

Warga asing yang terjebak selama bentrokan antara anggota Gerakan Aliansi Fleuve Congo AFC-M23 yang merebut kota Uvira dari Angkatan Bersenjata Republik Demokratik Kongo (FARDC), mengantre untuk menyeberangi titik perbatasan di Uvira, di tepi Danau Tanganyika, di provinsi Kivu Selatan, Republik Demokratik Kongo, 14 Desember 2025. (REUTERS/Stringer)

Pembukaan kembali perbatasan secara sementara ini dilakukan ketika otoritas yang ditunjuk M23 menyatakan tengah mengupayakan pengaturan agar warga negara asing dan tentara yang ditangkap dapat kembali ke negara masing-masing, di tengah kekhawatiran konflik akan semakin mengganggu pergerakan dan perdagangan lintas batas. (REUTERS/Stringer)

Read Entire Article
Kepri Bersatu| | | |