Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Pertanian Jepang Taku Eto meminta maaf setelah mengatakan dirinya "tidak pernah harus membeli beras" berkat hadiah dari para pendukungnya. Pernyataan Eto membuat marah konsumen yang tengah kesulitan akibat tingginya harga makanan pokok di negara tersebut
Rekaman yang disiarkan oleh penyiar publik NHK menunjukkan Eto di sebuah ruang ceramah membuat komentar di sebuah acara pada Minggu (18/5/2025). Dalam kesempatan itu, Eto menyebut bagaimana dia "memiliki cukup (nasi) untuk menjual."
"Saya baru saja dimarahi istri saya melalui telepon," kata Eto. "Itu hanya kami berdua jadi kami umumnya sudah cukup tapi dia mengatakan kepada saya bahwa ketika kami kehabisan, dia benar-benar pergi keluar dan membeli beras."
Setelah Kyodo News pertama kali melaporkan pernyataan tersebut, yang dibuat selama pesta penggalangan dana politik pada Minggu, media lokal lainnya dengan cepat mengikuti. Pemberitaan ini kemudian membuat warga media sosial marah.
"Kamu sudah selesai. Cepat mengundurkan diri," salah satu pengguna mengunggah di X.
Menanggapi pertanyaan wartawan pada Senin, Eto meminta maaf atas komentar tersebut. Ia mengatakan bahwa dirinya telah salah bicara dan mungkin telah berlebihan untuk menyenangkan orang banyak.
Namun Eto menghindari menjawab pertanyaan mengenai permintaan warga agar dia mengundurkan diri.
Reaksi terhadap komentar Eto menggarisbawahi sejauh mana beras telah menjadi topik panas bagi warga. Ini juga pertanda buruk bagi Partai Demokrat Liberal Perdana Menteri Shigeru Ishiba menjelang pemilihan majelis tinggi utama pada Juli mendatang.
Sebuah jajak pendapat Kyodo News pada Minggu menunjukkan dukungan untuk Ishiba pada rekor terendah 27,4%, dengan hampir sembilan dari 10 pemilih tidak puas dengan tanggapan pemerintah terhadap harga beras yang melonjak.
Harga ritel untuk biji-bijian pokok Jepang sekitar dua kali lipat dari tahun lalu setelah panas ekstrem menghantam tanaman dan ledakan pariwisata menambah permintaan.
Pemerintah telah melepaskan beras dari persediaan darurat sejak Maret untuk mencoba dan menurunkan harga, tetapi tidak berhasil.
(luc/luc)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Q1-2025, Pertumbuhan Ekonomi Jepang Terkontraksi 0,2%
Next Article Resesi AS Minggir Dulu, Ekonomi Jepang Direvisi Melambat