Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Kesehatan (Menkes) RI Budi Gunadi Sadikin menyoroti kebiasaan masyarakat Indonesia yang gemar menyantap kerupuk. Meski begitu, di balik nikmatnya, dia mengingatkan ada risiko kesehatan yang mengintai.
"Tau nggak temen-temen, saya sebagai orang Sunda hobinya juga makan kerupuk atuh. Kenapa enak banget ya, renyah-renyah gurih gitu, apalagi kalau dikecapin sama tambah sambel dadak (best)," kata Budi seperti dikutip dari program Budi Gemar Sharing (BGS) di Instagram resminya, @bgsadikin di Jakarta, Kamis (24/9/2025).
Meski begitu, Budi menekankan pentingnya memahami jumlah kalori dari makanan ringan. Ia mengungkapkan, satu buah kerupuk mengandung sekitar 65 kalori dan jika dikonsumsi sebanyak satu renteng (10 buah), jumlah kalori yang masuk bisa mencapai 650 kalori.
"Bayangin kalau kita hobinya ngemilin kerupuk, ga terasa satu renteng sehari abis, berarti kita sudah memasukkan 10 x 65 kalori = 650 kalori dan pastinya tidak membuat kita kenyang," ujarnya.
Budi kemudian membandingkan asupan tersebut dengan satu porsi nasi lengkap berisi nasi putih, ayam bakar, tahu, dan tempe. Menurutnya, meski memiliki jumlah kalori yang mirip, sepiring nasi dengan lauk pauknya jauh lebih bernutrisi dan mengenyangkan dibandingkan kerupuk.
"10 kerupuk itu hampir setara dengan proporsi 1 piring nasi lengkap lauk pauknya yang pasti lebih bervariasi secara rasa, tekstur dan membuat rasa kenyang serta bernutrisi," jelas Budi.
Ia bilang, kerupuk tetap boleh dikonsumsi sesekali dalam jumlah kecil, namun masyarakat diimbau lebih bijak dalam memilih asupan harian. Dalam kolom komentar unggahannya, Budi juga berinteraksi dengan para pengikutnya. "Hayo ngaku, siapa yang hobi nyemilin kerupuk di sini? Biasanya suka kerupuk jenis apa?" tulisnya dengan menambahkan emotikon malu tersipu.
(hsy/hsy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Menkes: Indonesia Butuh Rp1.300 T untuk Perbaiki Layanan Kesehatan