Makanan Sisa MBG Tambah Masalah Sampah, Pemkot Cimahi Lakukan Ini

2 hours ago 1

Cimahi, CNBC Indonesia - Program Makan Bergizi Gratis (MBG) disebut jadi salah satu sumber permasalahan sampah di Kota Cimahi, Jawa Barat. Hal ini diungkap oleh Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Cimahi Chanifah Listyarini, saat konferensi pers pada acara Press Tour Kementerian Pekerjaan Umum (PU) di Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Sentiong, Cimahi, Kamis (13/11/2025).

Sampah sisa makanan MBG turut berkontribusi menambah jumlah sampah organik di Kota Cimahi.

"Memang dari komposisi sampah dari rumah tangga, termasuk restoran, kami juga sekarang punya masalah dengan sampah dari MBG," kata Chanifah.

"MBG itu juga luar biasa, tapi ini karena program nasional, jadi yang tadinya kami gak mau ngurusin, akhirnya kami harus ngurusin, karena sampah organiknya itu," lanjutnya.

Karena itu, ujarnya, dengan adanya TPST yang dikhususkan untuk mengolah sampah organik yakni di TPST Lebak Saat, pengolahan sampah organik di Kota Cimahi dapat dikelola dengan baik.

Apalagi, pengolahan sampah organik di TPST Lebak Saat juga dapat menghasilkan produk turunan baru seperti bibit maggot untuk pakan ternak dan fertilisasi pupuk.

"Tetapi kami masih bersyukur, karena dibangunkan TPST lain, yaitu Lebak Saat, untuk menangani sampah organik, dengan mengembangkan BSF (Black Solid Waste).

"Nah, dari pengolahan sampah itu, nanti ada lalat hitam, yang akhirnya nanti akan menghasilkan maggot. Dari maggot ini nanti akan banyak produk turunan, yang bisa kita berikan, bisa untuk pakan ikan, bisa untuk pakan ayam, bisa untuk pertenangan, ataupun dikeringkan. Dengan dikeringkan ini juga bisa jadi pupuk nantinya," jelasnya.

Pemerintah Kota (Pemkot) Cimahi kini memiliki dua TPST yang berbeda fungsi tetapi saling terintegrasi. Adapun TPST tersebut yakni TPST Sentiong dan TPST Lebak Saat. Keduanya pun memiliki kapasitas pengolahan sampah hingga 50 ton per hari.

Untuk TPST Sentiong yang memiliki luas 2.901 meter persegi, dapat memberi manfaat bagi 14.285 kepala keluarga. Adapun hasil olahan sampah di sini yakni, biomass, fluff, dan material daur ulang dengan nilai ekonomi tinggi.

Adapun TPST Sentiong dibangun melalui Program Improvement of Solid Waste Management to Support Regional and Metropolitan Cities (ISWMP) tahun anggaran 2023-2024. Pembangunan senilai Rp33,9 miliar ini, didanai oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) melalui Bank Dunia (World Bank).

Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Sentiong, Cimahi. (CNBC Indonesia/Chandra Dwi)Foto: Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Sentiong, Cimahi. (CNBC Indonesia/Chandra Dwi)
Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Sentiong, Cimahi. (CNBC Indonesia/Chandra Dwi)


(dce)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article Video: Waduh, Menteri Hanif Ungkap Realita Pahit Penanganan Sampah RI

Read Entire Article
Kepri Bersatu| | | |