Langka! 5 Saham Ini "Sulap" Uang Receh Kamu Jadi Harta Sekaya Sultan

3 hours ago 1

Jakarta, CNBC Indonesia - Terdapat stigma bahwa saham dengan harga di bawah Rp50 sering dianggap saham gorengan atau perusahaan yang sedang bermasalah. Namun, tidak semua saham di bawah Rp50 otomatis buruk.

Banyak saham di bawah gocap jarang diperdagangkan, sehingga sulit dijual kembali. Banyak perusahaan gocap memiliki kinerja keuangan yang menurun mulai rugi bertahun-tahun, utang tinggi, atau gagal ekspansi.

Bursa Efek Indonesia (BEI) pun bisa melakukan forced delisting jika perusahaan terus merugi atau tidak memenuhi ketentuan mulai dari laporan keuangan hingga kepemilikan publik.

Kini saham bisa turun di bawah Rp50 hingga menuju titik terendahnya di Rp1 per lembar saham. Makanya banyak investor takut dan ragu mengambil saham-saham dengan harga yang super receh tersebut.

Akan tetapi tidak semua saham receh terus mencatatkan receh, terdapat pula saham receh menjadi sultan usai terdapat kabar akuisisi hingga backdoor listing.

Dengan modal investasi senilai 1 unit Honda Beat 2019 senilai Rp10juta, kamu bisa merubahnya menjadi BYD Seal Second.

PT Agro Bahari Nusantara Tbk (UDNG) menjadi saham paling moncer tahun ini, tidak ada kabar aksi korporasi apapun hingga saat ini yang biasanya menjadi daya tarik untuk sebuah saham.

Namun berdasarkan wawancara program Squawk Box, CNBC Indonesia (Senin, 11/08/2025), kepada Direktur PT Agro Bahari Nusantara Tbk (UDNG), Brandon Limbono menyebutkan pengenaan tarif resiprokal pemerintahan Presiden Trump membuka potensi Indonesia untuk membuka pasar ekspor produk perikanan seperti udang ke pasar baru seperti China, Uni Eropa hingga Timur Tengah dan Afrika.

Di pasar China, produk udang Indonesia memiliki potensi untuk masuk pasar ini meski terdapat hambatan terkait harga yang lebih rendah dari AS. Selain itu udang RI juga bersaing dengan Vietnam dan Thailand yang lokasinya lebih dekat dengan China.

Sementara di pasar Eropa meski memiliki permintaan yang cukup baik, namun tantangan regulasi dan sertifikasi yang ketat harus dapat diselesaikan oleh produsen RI.

Di sisi lain, produsen udang RI masih menghadapi tantangan terkait perubahan cuaca yang akan mempengaruhi produksi dan budidaya.

Selanjutnya saham yang terafiliasi dengan Happy Hapsoro, PT Cakra Buana Resources Energi Tbk (CBRE) menunda pelaksanaan rights issue, hal ini diungkapkan bahwa agenda persetujuan rights issue dihapus dari rincian acara RUPSLB tanggal 25 September 2025.

Sebelumnya, CBRE sempat menyampaikan rencana melakukan penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (PMHMETD) atau rights issue dalam keterbukaan informasi 19 Agustus 2025. Perseroan akan menerbitkan sebanyak-banyaknya 48 miliar saham baru, dengan nilai nonimal Rp25 per saham. Sehingga, total nilai dana yang diincar CBRE sebanyak-sebanyaknya sebesar Rp1,2 triliun.

Dimana diketahui, dana right issue akan digunakan untuk pembelian armada kapal raksasa Hai Long 106 dalam mendukung ekspansi ke segmen angkutan internasional. Perseroan menargetkan kapal tersebut bisa beroperasi penuh pada tahun 2026 nanti. Dengan nilai pembelian kapal mencapai US$100 juta atau sekitar Rp1,6 triliun.

Kapal Hai Long 106 merupakan kapal berjenis pipelay & lifting vessel yang diakuisisi dari anak usaha Hilong Energy Ltd, Hilong Shipping Holding Ltd. Kapal sepanjang 161,93 meter tersebut memiliki crane dengan daya angkut 3.000 ton.

Kemudian, emiten produsen pipa PT Multi Makmur Lemindo Tbk (PIPA) tengah dalam proses transisi pengendali usai rencana Morris Capital Indonesia mengakuisisi 57% sahamnya. Ke depan, perseroan akan diversifikasi ke bidang minyak dan gas (migas).

Saat ini perseroan dalam tahap due diligence proses akuisisi saham dengan persentase 95% tuntas. Sementara Injeksi Aset akan berkisar senilai Rp3 Triliun.

Kepentingan ini untuk mengembangkan bisnis Morris Capital dari hulu ke hilir terkait utilitas Oil and Gas dan infrastruktur.

Ke depan, Multi Makmur Lemindo akan melakukan diversifikasi bisnis ke ke pasar Oil & Gas, hingga pengembangan Teknologi Manufaktur Produk Polyethylene seperti Pipa HDPE dan sejenisnya.

Seperti diketahui, pada bulan lalu, Morris Capital tengah mempercepat uji tuntas Rencana Pengambilalihan saham PIPA dari Junaedi, Susyanalief, Nanang Saputra, dan Hendrik Saputra, sebagai pemegang Saham Pengendali (PSP).

Dalam proses itu, Morris Capital mulai merealisasikan pembelian saham PIPA sebanyak 174.675.000 lembar saham pada 8 Agustus 2025. Adapun harga pembeliannya sebesar Rp80 per saham.

Adapula saham Haji Isam, PT Pradiksi Gunatama Tbk (PGUN) yang mencatatkan multibagger. Hal ini didorong oleh kinerja keuangan saham PGUN pada semester I 2025.

Penjualan bersih naik 48,92% menjadi Rp 385,17 miliar per semester I 2025, dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 258,63 miliar.

Segmen minyak kelapa sawit menopang penjualan dengan kontribusi mencapai Rp 332,19 miliar per semester I 2025. Lalu, segmen inti kelapa sawit berkontribusi Rp 52,40 miliar dan segmen cangkang Rp 571,13 juta.

PGUN mencatatkan laba bersih tahun berjalan Rp 83,53 miliar, melejit 690% dari periode sama tahun sebelumnya Rp 10,57 miliar.

Dan dari sektor properti, PT Diamond Citra Propertindo Tbk (DADA), terdapat rumot backdoor listing atau reverse takeover. Sayangnya, hingga saat ini belum ada konfirmasi dari perseroan mengenai rumor tersebut.

Namun, dalam paparan publik (Public Expose) pada Kamis (04/09/2025), DADA mengambil langka untuk membagikan deviden kepada pemegang saham dan publik secara tunai. Hal ini tentu menjadi kabar baik bagi pasar.

Dan saat ini DADA tengah melakukan proses serah terima unit disejumlah proyek property seperti di apple3 Condovilla serta merta opening Plaza Convile, dimana terdapat anchor tenant dan resto resto café di dalamnya.

DADA juga berupaya menjaga keseimbangan antara pengembangan Kawasan hunia (baik Vertikal dan Horizontal) dan fasilitas lingkungan hijau yang cukup memadai di Kawasan tersebut.

DADA bersama anak usahanya mengembangkan 20 proyek residensialdan komersial di wilayah Jabodetabek, mulai dari ground reaking hingga serah terima.

Diamondland juga telah sukses pembangunan hunian vertikal, diantara Dave Apartment yang lokasinya dekat dengan Universitas Indonesia, tepatnya berada di jalan Palakali Raya Kukusan, Beji, Kota Depok.

Kemudian Apple 1 Condovilla yang berlokasi Jl. Raya Jatipadang, Pasar Minggu Jakarta Selatan. Serta Apple 3 Condovilla yang berlokasi di. Karang Tengah, Lebak Bulus, Jakarta Selatan.

Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

(saw/saw)

Read Entire Article
Kepri Bersatu| | | |