Komisi X DPR Dorong Sanksi Tegas buat Dosen UIM Ludahi Kasir Swalayan

3 hours ago 1

Jakarta -

Wakil Ketua Komisi X DPR Lalu Hadrian mendorong pemberian sanksi tegas terhadap dosen UIM yang viral meludahi kasir swalayan setelah ditegur memotong antrean. Lalu menilai tindakan tersebut tak beradab dan mencederai martabat profesi pendidik.

"Saya kira, bukan hanya sebagai dosen, sikap meludahi tersebut merupakan tindakan yang tidak beradab, merendahkan martabat kemanusiaan, dan sama sekali tidak dapat ditoleransi dalam kehidupan sosial mana pun," kata Lalu kepada wartawan, Senin (29/12/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lalu mengatakan perbuatan meludah kepada pekerja layanan publik tak bisa ditoleransi dalam kondisi apa pun. Menurutnya, tindakan tersebut bukan hanya persoalan emosi pribadi, tapi juga menyangkut nilai kemanusiaan dan etika sosial.

"Dosen adalah pendidik sekaligus teladan moral di ruang publik, sehingga sikap arogan, apalagi tindakan meludah kepada pekerja layanan, jelas bertentangan dengan nilai etika akademik, adab sosial, dan martabat profesi pendidik," ujar dia.

"Alasan emosi tidak bisa dijadikan pembenaran, karena pengendalian diri justru menjadi bagian dari integritas seorang dosen," sambungnya.

Lalu pun mendorong penegakan sanksi secara tegas dan proporsional sesuai aturan yang berlaku. Dia menegaskan tak ada alasan apa pun yang membenarkan perilaku tersebut.

"Karena yang bersangkutan berstatus ASN, sanksi harus ditegakkan secara tegas dan proporsional sesuai peraturan, mulai dari sanksi disiplin ASN, sanksi etik oleh perguruan tinggi, hingga permintaan maaf terbuka, agar menimbulkan efek jera sekaligus menjadi pelajaran bahwa ruang publik dan dunia akademik menuntut sikap beradab, bukan arogansi," tuturnya.

Sebelumnya, seorang dosen bernama Amal Said dilaporkan meludahi kasir berinisial N (21) di salah satu swalayan Jalan Perintis Kemerdekaan, Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel). Amal meludahi korban lantaran diduga ditegur memotong antrean.

Amal mulanya antre sambil membawa keranjang belanja. Namun, tiba-tiba ia memotong antrean dan berdiri di depan kasir yang sedang melayani pelanggan lain.

Amal lalu membuka dompet saat kasir memasukkan barang ke kantong plastik dan tanpa diduga meludahi kasir di depannya.

Pengakuan Dosen UIM

Amal Said membeberkan kronologi versinya terkait insiden meludahi kasir swalayan berinisial N (21). Amal membantah narasi yang menyebut dirinya menyerobot antrean.

"Saya kan dituduh menyerobot antrean. Sebenarnya ndak, saya itu kan pindah dari antrean yang tujuh orang di situ ke antrean yang sudah kosong. Tidak benar itu saya menyerobot," ujar Amal Said dikutip detikSulsel, Sabtu (27/12).

Menurut Amal, saat kejadian ada lima meja kasir yang berjejer yang salah satunya dalam keadaan kosong. Dia memutuskan berpindah antrean karena merasa tidak ada konsumen lain yang akan menuju kasir tersebut.

Dia menyebut kasir yang melayaninya pada awalnya tidak protes dan tetap memproses transaksi belanjaannya. Namun, emosinya mulai tersulut ketika staf swalayan itu mempertanyakan alasannya tidak ikut mengantre di barisan sebelumnya.

Amal Said merasa tersinggung karena merasa dipersulit dan diperlakukan tidak sopan meski dirinya sudah tua. Menurutnya, tindakannya meludah juga merupakan reaksi spontan.

"Saya sadar itu (tindakan meludah) memang tidak benar kalau begitu sama orang. Tapi, itu sangat manusiawi kalau dikasih jengkel dan bereaksi," ucapnya.

(amw/gbr)

Read Entire Article
Kepri Bersatu| | | |