Tim Pengawas (Timwas) Penanggulangan Bencana DPR rapat bersama dengan jajaran kementerian hingga badan menindaklanjuti kondisi dampak cuaca di Indonesia. Absennya Kepala BNPB, Letjen TNI Suharyanto, kena seloroh oleh Wakil Ketua DPR, Cucun Ahmad Syamsurijal, yang memimpin rapat.
Cucun menyapa jajaran kementerian yang hadir, seperti Mensos Saifullah Yusuf (Gus Ipul), Menteri Agama Nasaruddin Umar, hingga Kepala BMKG Teuku Faisal Fathani. Dalam momen ini, Cucun menyinggung ketidakhadiran Suharyanto.
"Bapak Sestama (Sekretaris Utama BNPB) ya? Tapi Pak Kepala masih butuh DPR, kan? Oh iya, sampaikan salam dari pimpinan aja, dana RKA-KL di saya, kalau nggak salah BNPB itu, Pak," kata Cucun bergurau dalam rapat kerja di gedung Nusantara II, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (5/11/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Cucun mewanti-wanti ketidakhadiran Kepala BNPB. Cucun berseloroh akan menunda dulu penandatanganan pencairan rencana kerja dan anggaran kementerian negara/lembaga BNPB.
"Hati-hati, nanti pas mau butuh RKA-KL, nggak saya tanda tangan dulu suratnya," kata dia disambut disambut tawa peserta rapat.
Cucun menyoroti intensitas curah hujan di sejumlah wilayah Indonesia yang tinggi di beberapa wilayah. Cucun menyinggung dampak bencana berupa kerusakan bangunan dan fasilitas umum.
"Curah hujan ekstrem dengan intensitas mencapai sampai 80-150 mm per hari telah tercatat di sejumlah wilayah, seperti Jabar, DKI. Kondisi ini menjadi indikasi kuat bahwa atmosfer berada dalam keadaan yang sangat labil dan berpotensi memicu bencana hidrometeorologi di berbagai daerah," ungkap Cucun.
"Dampak dari bencana tidak hanya terbatas pada kerugian materiil, seperti kerusakan bangunan dan fasilitas umum. Tetapi juga mencakup kerugian nonmaterial, seperti hilangnya nyawa manusia, trauma psikologi, dan terganggunya kehidupan sosial ekonomi masyarakat," tambahnya.
Pada momen itu, Sekretaris Utama BNPB, Rustia, menyampaikan permohonan maaf ketidakhadiran Kepala BNPB, Suharyanto. Rustia menyebut Suharyanto tengah di Jawa Tengah memantau peristiwa banjir hingga longsor di sana.
"Permohonan maaf Bapak Kepala BNPB, Bapak Ketua, karena beliau sekarang ada di Jawa Tengah, karena ada banjir dan longsor di beberapa kabupaten/kota sehingga beliau mengendalikan langsung," imbuhnya.
(dwr/rfs)


















































