Kemensos Pastikan Terus Suplai Bantuan ke Korban Banjir Bandang Nagekeo NTT

3 hours ago 2

Jakarta -

Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf memastikan suplai bantuan logistik korban banjir bandang di Kabupaten Nagekeo, Nusa Tenggara Timur (NTT) akan terus mengalir selama masa tanggap darurat. Pria yang akrab disapa Gus Ipul ini juga memastikan bantuan yang disalurkan juga termasuk bantuan air bersih untuk kebutuhan sehari-hari warga.

"Silahkan berkoordinasi terus ya sama Pak Wabub ya, silahkan. Apa yang tadi disebut juga salah satunya soal air bersih yang tadi ada masalah di hulunya. Coba dicarikan solusi secara bersama-sama," kata Gus Ipul dikutip Senin (22/9/2025).

Hal itu disampaikan Gus Ipul saat berbincang dengan Wakil Bupati Nagekeo, Gonzalo Gratianus Muga Sada lewat sambungan telepon video (video call) pada Minggu (21/9). Awalnya, Gonzalo mengungkapkan saat ini sejumlah warganya kesulitan mendapatkan air bersih.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita sudah kesulitan sekarang, kita harus adakan pipa untuk cari sumber-sumber air. Karena kerusakan air itu di hulu, bukan di hilir," kata Gonzalo kepada Gus Ipul.

Menanggapi hal tersebut, Gus Ipul pun meminta Supriyanto, salah satu staf Direktorat Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam (PSKBA) Kemensos yang turut hadir dalam kesempatan itu untuk mencari solusi bersama dengan pemerintah daerah setempat.

Lebih lanjut Gus Ipul menjelaskan, selama masa tanggap darurat Kemensos memberikan bantuan dalam bentuk logistik dan shelter pengungsian. Ia menyebut, logistik dari Sentra Efata Kupang telah disalurkan bagi para korban. Di antaranya, tenda, peralatan dapur umum, obat-obatan, pakaian untuk dewasa dan anak-anak, hingga layanan psikososial.

"Pak Wabup, itu staf kami masih ada di situ, kalau perlu dukungan-dukungan (bantuan) dalam masa tanggap darurat ini, silakan didiskusikan. Apa saja yang diperlukan tadi, termasuk air, itu bisa kita sama-sama diskusikan, pak," jelas Gus Ipul.

"Pada dasarnya, kita harus berkoordinasi dengan baik dan sekaligus mencarikan solusi pada masa-masa tanggap darurat seperti sekarang ini," imbuhnya.

Selain itu, Supriyanto melaporkan kepada Gus Ipul bahwa hingga kini pihaknya sedang melakukan pendataan terhadap korban meninggal maupun luka akibat banjir di Nagekeo.

Merespons hal itu, Gus Ipul menyampaikan, Kemensos akan memberikan santunan sebesar Rp 15 juta kepada masing-masing ahli waris korban meninggal dan Rp 5 juta bagi korban luka. Berdasarkan data yang dihimpun, hingga kini tercatat 9 orang meninggal dunia, 16 orang mengalami luka ringan dan 7 orang luka berat.

"Itu juga ada satunan untuk yang wafat yang meninggal ada satunan, yang luka-luka juga ada santunan nanti. Selebihnya nanti kita bisa diskusikan memang jika diperlukan untuk program-program tindak lanjutnya, misalnya pemberdayaan dan lain sebagainya, nanti bisa kita tindak lanjuti, kita diskusikan lebih lanjut," ungkap Gus Ipul.

Sementara itu, terkait rumah yang rusak akibat banjir, Gus Ipul menyebut, nantinya juga akan mendapatkan bantuan dari pemerintah pusat melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

Berdasarkan data, sebanyak 39 unit rumah hanyut, 17 unit mengalami rusak berat dan 48 unit rusak ringan. Hingga kini, sejumlah korban yang terdampak banjir masih mengungsi di rumah kerabat/keluarga masing-masing. Dapur umum utama yang berlokasi di Kecamatan Mauponggo dan dapur penunjang di 9 desa se-Kecamatan Mauponggo saat ini masih berlangsung.

Sebelumnya, banjir bandang menerjang Kabupaten Nagekeo, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Senin (8/9/2025). Bencana yang dipicu hujan besar dan meluapnya Sungai Lewoledeho ini berdampak besar bagi masyarakat sehingga ditetapkan status tanggap darurat.

(ega/ega)

Read Entire Article
Kepri Bersatu| | | |