Jakarta, CNBC Indonesia - Tujuh petugas kesehatan di Argentina akan menghadapi persidangan karena dituduh lalai sehingga mengakibatkan kematian legenda sepak bola Diego Maradona lima tahun lalu
Maradona meninggal dunia pada usia 60 tahun pada 25 November 2020. Eks bintang Napoli dan Boca Juniors itu tutup usia akibat gagal jantung di sebuah rumah di luar Buenos Aires.
Mengutip Euro News, para terdakwa membantah telah melakukan kesalahan. Mereka diadili atas tuduhan pembunuhan berencana, sebuah kejahatan yang mirip dengan pembunuhan tidak disengaja karena menyiratkan bahwa para terdakwa menyadari risiko yang disebabkan oleh dugaan tindakan sembrono mereka dan mengabaikannya.
Keempat terdakwa yakni Leopoldo Luque, dokter utama Maradona saat kematiannya, serta psikolog, psikiater, koordinator medis, dan perawatnya.
Kejahatan ini dapat diancam hukuman maksimal 25 tahun penjara.
Persidangan ulang mulai digelar pada Maret lalu setelah pengadilan San Isidro, Argentina menyatakan pembatalan persidangan ketika salah satu dari tiga hakim mengundurkan diri karena kritik tentang partisipasinya dalam film dokumenter tentang kasus tersebut.
Salah satu bintang sepak bola paling terkenal di dunia yang membawa Argentina meraih gelar Piala Dunia pada 1986, Maradona meninggal dunia akibat serangan jantung saat menjalani pemulihan pascaoperasi pembekuan darah di otak.
Dikenal karena perawakannya yang mungil dan gaya bermainnya yang menawan, Maradona menginspirasi banyak anak muda Argentina dengan kisah suksesnya yang membawanya dari kemiskinan di pinggiran kota Buenos Aires yang keras menuju panggung internasional.
Namun, Maradona juga pernah berjuang melawan kecanduan narkoba, obesitas, dan alkoholisme selama beberapa dekade dan dilaporkan hampir meninggal pada tahun 2000 dan 2004.
(hsy/hsy)
[Gambas:Video CNBC]


















































