Karhutla Riau, Pemerintah Turun ke Lapangan & Minta Semua Pihak Siaga

9 hours ago 3

Jakarta -

Pemerintah memberi perhatian serius terhadap eskalasi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Riau. Sebagai langkah quick response pemerintah untuk mempercepat penanganan karhutla di lapangan secara terpadu, Wakil Menteri Kehutanan (Wamenhut) Sulaiman Umar secara langsung meninjau lokasi karhutla di Riau bersama Kepala BNPB dan perwakilan Kementerian/Lembaga.

Pantauan satelit Himawari BMKG mendeteksi asap karhutla di Kabupaten Rokan Hilir, Provinsi Riau. Pada 19 Juli, sempat muncul indikasi asap lintas batas, tapi pada 20 Juli, kondisi asap sudah membaik membaik. Meskipun begitu, potensi asap lintas batas tetap ada karena arah angin saat kemarau mengarah ke wilayah negara tetangga.

"Kondisi iklim dan cuaca di Riau saat ini butuh perhatian bersama," kata Sulaiman dalam keterangannya, Senin (21/7/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sulaiman yang didampingi jajaran unit kerja Ditjen Penegakan Hukum Kehutanan memastikan patroli pencegahan terus diperkuat. Saat ini, patroli terpadu melibatkan Manggala Agni, TNI, Polri, dan Masyarakat Peduli Api (MPA) di 9 posko desa, termasuk di Bengkalis, Dumai, Indragiri Hilir, Kampar, Kep. Meranti, Pelalawan, dan Siak. Adapun patroli mandiri Manggala Agni juga dijalankan di 19 posko desa, yaitu di Bengkalis, Dumai, dan Indragiri Hilir.

Selain itu, Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) juga digelar. Operasi ini dilaksanakan BNPB, BMKG, dan mitra swasta untuk mengurangi kekeringan lahan gambut. Hingga kini, OMC sudah dilakukan dalam dua tahap dengan total 14 sortie dan 12,6 ton garam (NaCl) yang disemai ke awan. OMC juga akan berlanjut di wilayah lain seperti Sumsel, Jambi, Kalbar, Kalteng, Kalsel, dan Kaltim.

Berdasarkan pantauan titik panas/ hotspot satelit Terra Aqua Nasa dari Sistem Pemantauan Karhutla Kementerian Kehutanan - SiPongi periode 1 Januari s.d. 20 Juli 2025, di wilayah Riau tercatat dengan hotspot tertinggi yaitu Kabupaten Rokan Hilir (1.767 titik), Rokan Hulu (1.114 titik) dan Dumai (333 titik). Hotspot secara keseluruhan di wilayah Riau sejumlah 4.449 titik, dengan hotspot tertinggi pada bulan Juli sejumlah 3.031 titik.

Luas karhutla di Riau per Mei 2025 mencapai 751,08 hektare. Berdasarkan jenis tanah, karhutla terjadi seluas 695,72 Ha di tanah gambut (96,23%) dan 55,37 Ha di tanah mineral (7,37%).

Berdasarkan tutupan lahan, seluas 16,45 Ha tutupan hutan (2,19%), dan seluas 734,63 Ha tutupan non hutan (97,81%). Berdasarkan fungsi kawasan terhitung 14,22% di kawasan hutan dan sebanyak 85,78% di APL.

Adapun upaya pemadaman terus dilakukan secara intensif oleh Manggala Agni Kementerian Kehutanan bersama brigade pengendalian kebakaran dari Dinas Kehutanan, BPBDPK Riau, BPBD Rokan Hilir dengan didukung oleh personel TNI, POLRI, RPK Pertamina Hulu Rokan dan kelompok Masyarakat Peduli Api terhadap sejumlah titik api di lapangan

Sulaiman mengimbau semua pihak siaga dan meningkatkan upaya pencegahan. Pemerintah pusat, daerah, TNI, Polri, swasta, dan masyarakat diminta terus bersinergi.

Dirjen Penegakan Hukum Kehutanan Januanto menambahkan, 120 personel Manggala Agni sudah diterjunkan. Mereka berasal dari berbagai daerah operasi di Sumatera, termasuk Dumai, Siak, Rengat, dan Pekanbaru. Personel tambahan juga datang dari Jambi dan Sumsel.

(akn/ega)

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

Read Entire Article
Kepri Bersatu| | | |