Kapal Perang China Tembak Laser ke Pesawat Negara NATO di Laut Merah

7 hours ago 3

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah Jerman resmi memanggil Duta Besar China ke Kementerian Luar Negeri pada Selasa (8/7/2025). Pemanggilan ini terjadi setelah sebuah kapal perang militer China dituding menargetkan pesawat Jerman dengan sinar laser saat menjalankan misi Uni Eropa (UE) di Laut Merah.

Melansir Reuters, pesawat tersebut tengah menjalankan operasi pengintaian dalam misi ASPIDES Uni Eropa, yang bertujuan melindungi jalur pelayaran internasional dari ancaman serangan di kawasan tersebut.

"Menempatkan personel Jerman dalam risiko dan mengganggu operasi sama sekali tidak dapat diterima," tegas Kementerian Luar Negeri Jerman melalui unggahan di platform X.

Juru bicara Kementerian Pertahanan Jerman menyebut insiden terjadi awal Juli, ketika kapal perang China, yang sudah beberapa kali terlihat di kawasan tersebut, mengarahkan sinar laser tanpa peringatan ke pesawat Jerman dalam penerbangan rutin.

"Dengan menggunakan laser, kapal perang itu membahayakan keselamatan personel dan material," katanya kepada media.

Ia menambahkan, penerbangan langsung dibatalkan sebagai langkah pencegahan dan pesawat berhasil mendarat dengan selamat di pangkalan militer di Djibouti.

Pesawat itu membawa sistem Multi-Sensor Platform (MSP) atau "mata terbang" yang dioperasikan oleh penyedia layanan sipil dengan dukungan personel militer negara NATO tersebut. Data intelijen dari misi tersebut disebut berkontribusi penting pada kesadaran situasional mitra-mitra UE.

Menurut Kemenhan Jerman, misi MSP kini telah kembali dilanjutkan meski ketegangan masih terasa.

Belum ada tanggapan resmi dari Kementerian Luar Negeri China maupun Kedutaan Besar China di Berlin.

Sebagai catatan, insiden penggunaan laser terhadap pesawat asing oleh militer China bukan pertama kalinya terjadi. Pada 2020, Armada Pasifik AS menuduh kapal perang China menembakkan laser ke pesawat patroli militer AS di atas wilayah udara internasional dekat Guam. Namun China saat itu membantah tuduhan tersebut dan menyebutnya "tidak sesuai fakta".

Insiden terbaru ini dinilai memperbesar kekhawatiran Eropa terhadap pengaruh China dalam sektor teknologi dan infrastruktur keamanan.


(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article China Kerahkan Kapal Perang ke LCS, Tetangga RI Sekutu AS Siap Melawan

Read Entire Article
Kepri Bersatu| | | |