Israel Bombardir 'Proyek Rahasia' Iran, 6 Ilmuwan Nuklir Tewas

19 hours ago 2

Jakarta, CNBC Indonesia - Serangan besar-besaran Israel ke Iran pada Jumat (13/6/2025) menewaskan sedikitnya enam ilmuwan nuklir senior Iran. Serangan ini, menurut pernyataan resmi militer Israel, dilakukan karena adanya ancaman nyata bahwa program nuklir Iran telah mendekati "titik tanpa jalan kembali".

Media Iran, termasuk kantor berita Tasnim, melaporkan bahwa enam ilmuwan nuklir yang tewas dalam serangan tersebut adalah Abdolhamid Minouchehr, Ahmadreza Zolfaghari, Amirhossein Feqhi, Motalleblizadeh, Mohammad Mehdi Tehranchi, dan Fereydoun Abbasi.

Mereka disebut sebagai syuhada dalam laporan itu, dan sebagian besar diketahui terlibat langsung dalam pengembangan fasilitas pengayaan uranium dan teknologi nuklir sipil serta militer Iran.

Militer Israel dalam pernyataannya mengungkapkan bahwa mereka telah mengumpulkan intelijen selama beberapa bulan terakhir yang menunjukkan Iran tengah berada di ambang kemampuan untuk memproduksi senjata nuklir.

"Dalam beberapa bulan terakhir, informasi intelijen yang kami kumpulkan menunjukkan bukti bahwa rezim Iran mendekati titik tanpa jalan kembali," kata militer Israel dalam pernyataan resminya, dilansir AFP.

Lebih lanjut, pernyataan itu menjelaskan bahwa Iran telah mengumpulkan ribuan kilogram uranium yang diperkaya, dan membangun fasilitas pengayaan yang tersebar dan diperkuat di bawah tanah, yang memungkinkan Teheran untuk mencapai level pengayaan yang dibutuhkan guna memproduksi senjata nuklir dalam waktu singkat.

"Konsolidasi upaya rezim Iran dalam memproduksi uranium yang diperkaya, bersama dengan kompleks pengayaan yang tersebar dan terlindungi, memungkinkan mereka mencapai level militer dalam waktu singkat," tambah pernyataan itu.

Dalam sesi pengarahan terpisah kepada media, Juru Bicara Militer Israel Brigadir Jenderal Effie Defrin mengungkapkan bahwa jet-jet tempur Israel juga menyerang dan merusak sistem pertahanan udara Iran dalam serangan tersebut. Ia menjelaskan bahwa Israel menghadapi tiga jenis ancaman dari Iran.

"Pertama, Iran sedang berlari menuju bom nuklir," tegas Defrin.

Ia mengatakan bahwa Israel kini untuk pertama kalinya membeberkan hasil intelijen yang menunjukkan bahwa rezim Iran telah membentuk program rahasia.

"Sebagai bagian dari program ini, para ilmuwan nuklir senior Iran secara rahasia melakukan eksperimen untuk memajukan semua komponen yang diperlukan dalam membangun senjata nuklir," katanya.

Ia menambahkan bahwa temuan ini merupakan bukti yang tidak terbantahkan bahwa Iran secara aktif bekerja untuk memperoleh senjata nuklir dalam waktu dekat. "Ini adalah bukti nyata bahwa rezim Iran bekerja untuk memperoleh senjata nuklir," ujar Defrin.

Ancaman kedua, menurut Defrin, berasal dari upaya Iran untuk membangun ribuan rudal balistik. "Iran sedang membangun ribuan rudal balistik, dan mereka memiliki rencana untuk menggandakan dan melipatgandakannya," ungkapnya.

Ancaman ketiga adalah peran Iran dalam mempersenjatai, mendanai, dan mengarahkan proksi-proksi bersenjata di seluruh Timur Tengah untuk menyerang Israel. "Rezim Iran terus mempersenjatai, mendanai, dan mengarahkan proksi mereka di kawasan terhadap Negara Israel," katanya.

"Tujuan operasi kami adalah untuk menghilangkan ancaman tersebut," tambah Defrin.

Dalam pernyataan militer lainnya, Israel menyebut bahwa mereka telah memperoleh dokumen dan bukti bahwa rezim Iran memiliki rencana konkret untuk menghancurkan Negara Israel. Rencana itu disebut sebagai "Rencana Penghancuran Israel".

"Negara Israel tidak memiliki pilihan lain," kata militer Israel dalam pernyataan itu. "Pasukan Pertahanan Israel (IDF) wajib bertindak untuk membela warga negara dan akan terus melakukannya."


(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article Iran Kuasai Dokumen Rahasia Israel, Siap 'Telanjangi' Nuklir Musuhnya

Read Entire Article
Kepri Bersatu| | | |