Jakarta, CNBC Indonesia - Selama berpuluh-puluh tahun, pengidap diabetes tipe 2 diberikan obat metformin. Sebuah penelitian menemukan dampak obat ini pada otak.
Penelitian oleh Baylor College of Medicine di Amerika Serikat (AS) meneliti tempat obat bekerja di otak. Begitu juga dampak dari proses biologis di tubuhnya.
"Kami meneliti otak karena otak dikenal luas sebagai pengatur utama metabolisme glukosa seluruh tubuh. Kami menyelidiki apakah dampak ke otak berkontribusi pada efek anti-diabetes metformin," kata ahli patofisiologi di Baylor, Makoto Fukuda, dikutip dari Science Alert, Kamis (18/9/2025).
Penelitian tersebut melakukan pengujian pada tikus. Hasilnya metformin mengatasi diabetes tipe 2, dengan VMH (hipotalamus ventromedial) yang mematikan RAP 1 selaku protein di otak.
Sementara penelitian tikus tanpa Rap 1 hasilnya metformin tidak berdampak pada kondisi diabetes. Namun obat lain berdampak pada studi tersebut.
Artinya, metformin bekerja kuat di otak dengan mekanisme yang berbeda dari otak lain.
Fukuda mengatakan timnya juga melakukan penelitian sel yang terlibat di VMH saat melakukan mediasi efek metformin. Hasilnya adalah neuron bekerja langsung saat menggunakan obat.
"Kami menemukan neuron SF1 diaktifkan saat metformin dimasukkan ke dalam otak, menunjukkan neuron terlibat langsung pada kerja obat," jelas Fukuda.
Sebagai informasi, metformin digunakan untuk membantu mengelola gejala diabetes tipe 2. Obat akan bekerja mengurangi glukosa dari hati dan meningkatkan efisiensi tubuh dalam penggunaan insulin.
Studi lain menemukan obat serupa juga memperlambat penuaan otak dan meningkatkan harapan hidup. Fukuda mengatakan penelitiannya bisa mengubah cara pandang soal metformin.
"Penemuan ini mengubah cara memandang metformin, tidak hanya bekerja di hati atau usus namun juga otak," kata dia.
(fab/fab)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Manusia Sudah Berubah Drastis, Peneliti Ungkap Fakta Mengejutkan