Harga Emas Terbang, Perak Menggila dan Pecah Rekor Baru

3 hours ago 2

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga emas berhasil menguat, sementara harga perak berhasil melambung ke level US$60 per troy ons dan mencapai level tertinggi baru. Kedua logam tersebut menguat menjelang keputusan pemangkasan suku bunga bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve (The Fed).

Pada perdagangan hari ini Rabu (10/12/2025) hingga pukul 06.43 WIB, harga emas dunia di pasar spot menguat 0,02% di posisi US$4.210,08 per troy ons.

Sementara pada perdagangan sebelumnya Selasa (9/12/2025), harga emas dunia naik 0,49% di level US$4.209,32 per troy ons. Penguatan terjadi usai pelemahan selama dua hari beruntun.

Harga emas menguat pada perdagangan Selasa karena para pelaku pasar tetap optimistis menjelang keputusan suku bunga The Federal Reserve AS, sementara perak menguat hingga mencapai level tertinggi US$60 per troy ons di tengah keterbatasan pasokan.

"Orang-orang mengantisipasi akan adanya permintaan industri yang kuat untuk perak di tahun-tahun mendatang, itulah sebabnya harganya naik," ujar Fawad Razaqzada, analis pasar di City Index dan FOREX.com, menambahkan bahwa momentum pembelian sedang kuat saat ini.

Sektor-sektor termasuk energi surya, kendaraan listrik dan infrastrukturnya, serta pusat data dan kecerdasan buatan akan mendorong permintaan industri lebih tinggi hingga tahun 2030, menurut laporan penelitian asosiasi industri Silver Institute.

Harga perak juga didukung oleh pasokan yang terus rendah dan persediaan global yang menipis, ekspektasi The Fed akan menurunkan suku bunga, serta penambahannya baru-baru ini ke dalam daftar mineral penting AS.

"Logam pada dasarnya fluktuatif, tetapi kecuali kita memperbaiki defisit, perak hanya punya satu jalan keluar, yaitu naik," ujar Maria Smirnova, manajer portofolio senior dan kepala investasi di Sprott Asset Management.

Di sisi kebijakan AS, pertemuan The Fed yang berlangsung selama dua hari akan berakhir dengan keputusan pada hari Rabu waktu AS. Para pelaku pasar kini melihat peluang 87,4% untuk pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin minggu ini.

"Pergerakan harga emas saat ini didorong oleh lonjakan harga perak yang signifikan dan tingginya ekspektasi pemangkasan suku bunga seperempat poin lagi," ujar Bob Haberkorn, ahli strategi pasar senior di RJO Futures.

Sementara itu, laporan JOLTS dari Departemen Tenaga Kerja AS menunjukkan jumlah lowongan pekerjaan meningkat menjadi 7,67 juta pada bulan Oktober, melampaui perkiraan 7,15 juta, yang menunjukkan pasar tenaga kerja yang kuat.

Lowongan pekerjaan melonjak 431.000, terbanyak dalam hampir setahun, menjadi 7,658 juta pada bulan September. BLS mengatakan telah "untuk sementara menangguhkan penggunaan metodologi penyelarasan bulanan untuk perkiraan awal Oktober," menambahkan bahwa "penggunaan metodologi ini akan dilanjutkan dengan publikasi perkiraan akhir Oktober."

Sebagian besar lowongan pekerjaan pada bulan Oktober berada di sektor perdagangan, transportasi, dan utilitas, dengan 239.000 lowongan, sebagian besar di pengecer. Terdapat 114.000 posisi terbuka lebih sedikit di industri jasa profesional dan bisnis. Lowongan pekerjaan di sektor akomodasi dan layanan makanan turun 33.000. Pemerintah federal memiliki 25.000 lowongan lebih sedikit.

Tingkat lowongan pekerjaan tidak berubah di angka 4,6%. Perekrutan turun 218.000 menjadi 5,149 juta pada bulan Oktober, dengan sebagian besar penurunan terjadi di sektor konstruksi, layanan profesional dan bisnis, perawatan kesehatan dan bantuan sosial, serta industri akomodasi dan layanan makanan. Tingkat perekrutan turun menjadi 3,2% dari 3,4% pada bulan September. Terdapat 5,367 juta perekrutan pada bulan September.

PHK naik 73.000 menjadi 1,854 juta, yang masih tergolong rendah, terkonsentrasi di sektor akomodasi dan layanan makanan. Tingkat PHK naik menjadi 1,2% dari 1,1% pada bulan September.

Harga emas tidak terpengaruh oleh laporan ketenagakerjaan tersebut, menurut Haberkorn, seraya menambahkan, "Kita bisa melihat harga perak diperdagangkan di atas US$70 per troy ons pada semester pertama tahun 2026, dan emas berada di jalur menuju US$5.000 per troy ons."

Read Entire Article
Kepri Bersatu| | | |