Harga Emas Melonjak, Saham Tambang Emas Ikut Naik?

1 day ago 4

Jakarta, CNBC Indonesia - Emas semakin populer di tengah keadaan ekonomi domestik dan global yang tak menentu. Selain dianggap sebagai safe haven, logam mulia itu bisa ditransaksikan lewat kanal digital.

Tak heran, harga emas pun kian melonjak hingga memecahkan rekor. Menurut Metals Focus, harga emas naik sekitar 29% secara year to date (ytd) hingga akhir Mei 2025. Puncaknya, harga emas sempat mencapai US$3.500 per ounce pada bulan April.

Tidak hanya para pemegang emas yang cuan, sejumlah ytd saham yang berkaitan dengan logam mulia tersebut juga berpotensi kecipratan untung. Diketahui, ada 8 emiten tambang emas yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Emiten tambang emas milik Jimmy Budiarto, PT J Resources Asia Pasifik Tbk. (PSAB) mencatatkan kenaikan signifikan pada harga sahamnya. Berdasarkan Stockbit, PSAB tercatat naik 115,81% ytd ke posisi 505 per saham.

Harga saham PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) juga terpantau melonjak. Saham tambang emas milik pemerintah itu naik 115,08% ytd ke posisi 3.280 per saham.

Kemudian, PT Archi Indonesia Tbk. (ARCI) telah tembus ke harga 422 per saham, setelah naik 70,16% ytd. Emiten tambang emas itu dimiliki konglomerat Peter Sondakh. Tambang emas yang dikelola perusahaan yaitu PT Meares Soputan Mining (MSM) dan PT Tambang Tondano Nusajaya (TTN) di Sulawesi Utara.

Emiten tambang emas PT Wilton Makmur Indonesia Tbk. (SQMI) juga turut tersengat tren investasi emas. Perusahaan yang mengelola Proyek Emas Ciemas di Jawa Barat itu mencatatkan kenaikan harga saham 51,72% menjadi 44 per saham.

Berikutnya, saham tambang emas milik keluarga Bakrie dan keluarga Salim, PT Bumi Resources Minerals Tbk. (BRMS). Harga BRMS tercatat melesat 43,35% ytd ke posisi 496 per saham.

Selanjutnya, saham PT Merdeka Copper Gold Tbk. (MDKA) juga mencatatkan kenaikan harga saham. Perusahaan swasta yang bergerak di pertambangan emas, tembaga, dan mineral strategis lainnya itu tercatat naik 35,60% ytd ke posisi 2.190 per saham.

Namun demikian, tidak semua saham tambang emas mengalami peningkatan harga sepanjang tahun ini.

Emiten tambang emas dan tembaga PT Amman Mineral Internasional Tbk. (AMMN) mencatatkan penurunan harga saham. AMMN yang dimiliki oleh PT Medco Energi Internasional Tbk. (MEDC) itu mencatatkan koreksi 3,54% ytd ke posisi 8.175 per saham.

Selain itu, saham PT United Tractors Tbk. (UNTR) tercatat mengalami koreksi dalam 19,42% ytd ke posisi 21.575 per saham. UNTR yang dimiliki PT Astra International Tbk. (ASII) itu menjalankan pilar bisnis pertambangan emas melalui PT Agincourt Resource (PTAR). PTAR mengoperasikan tambang emas Martabe yang berlokasi di provinsi Sumatra Utara.


(fsd/fsd)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article Ramalan Goldman Sachs, Emas Bisa Tembus US$3.000/ Troy Ounce di 2025

Read Entire Article
Kepri Bersatu| | | |